Fender, Bukan Playboy Biasa

Syarif Hidayat
Chapter #4

Kiko Tukang Intip dan Cewek Hot

Tuku sate nang pasar wonokromo jangan lupa bawa tas plastik, jangan lupa gessss kasih vote (heheh)

Ada satu yang menarik dalam sebuah cerita kehidupan mahasiswa masa kini, tau nggak kenapa, kata orang sih masa kuliah nggak seindah masa SMA, itu masih dalam rangkain persepsi, bukan fakta kebanyakan, bagi Kiko temen seperjuangan Fender yang sama - sama jomblo dan masih keturunun Nabi Adam bukan orang utan, berspekulasi bahwa kuliah adalah hal terindah hanya sebagai ajang pencarian cewek (Opini menyesatkan).

Wuzzz ini nih yang bikin penerus bangsa kita nggak maju, bayangin coba kalo di Indonesia raya sejuta umat anak Indonesia belajar hanya ngecengin cewek melulu bukan cari ilmu, wah apa kata dunia coy, nggak kebayang deh jadinya kayak apa, bisa - bisa di Indonesia raya ini ada semacam departemen pencari cewek Indonesia (apa hubungannya) semacam kerjaan yang hanya cari dan mencari cewek, nggak dehhh jangan sampaiiiiiiii Indonesia menjadi giniiii, hiiiii ngeriiiii...!

Satu lagi cerita yang harus diceritain, tepatnya cowok berambut cepak bak vokalis Muse Mattaue Ballamy, Kiko namanya, anak Bojonegoro berusia 21 tahun dan punya sebutan sendiri dikalangan penduduk intern tempat kostnya, yaitu Kiko si tukang intip, itulah sebutan paling hot di tempat kostnya Haji Romli, dan tau nggak kenapa? dari namanya Reni, Tata, Lala, Lila, Lintang, nama nama itu, semuanya masuk dalam daftar TO pas mereka lagi mandi, mereka termasuk katagori cewek cantik, seksi, dan terkenal di bumi kampus cemara.

Meski Kiko nggak bisa memiliki mereka semua, dia udah puas ngeliatin meraka pas lagi mandi, intinya Kiko udah ngeliat jerohannya mereka, dan bisa mengabdikan momen terkutuk itu dalam kamera handphonenya, tapi jangan salah meski kurang ajar gitu, Kiko punya kode etik dalam pengintipan dan pemotretan, dia amat menjaga rahasia para bidikannya atau jaman sekarang lebih tepat disebut privasi hehehehe, terkecuali sobat dua senasib menjomblo yaitu Fender ama Freddy (itu sama juga bohong) makanya Fender julikin dia Kiko Tukang Intip.

Dan penduduk kos nggak pernah tau kalo julukan itu berasal dari kebiasaan dia ngintipin cewek - cewek yang lagi mandi, Fender paling girang kalo udah diberi tahu koleksi cewek kos sebelah, apalagi ada vormat video versi handphone, Fender tambah kegirangan, so bisa liat keseksian mereka, hehehehe, pokoknya tok cer deh. 

Selidik punya selidik, Kiko sering banget pas waktu sore, sekitar jam 4 sore sampe jam 6 malem. tuh anak suka lama banget dikamar mandi, ya itu juga dalam rangka pengintipan, dan semua penduduk kos Haji Romli langsung teriak kalo Kiko udah berenjoy ria menikmati para tubuh wanita didalam kamar mandi, ehmmmm Kiko melotot ke lubang rahasia yang dibuatnya, kebetulan pemilik kos sebelah yaitu Haji Romli, so kamar mandinya berdempetan, cuma kalo kos cewek dipisah oleh penghalang tembok gede.

Kembali ke laptop ups maksudnya sih, kembali ke Kiko yang lagi ngintip, by the way lagi ngintipin siapa sih sore - sore gini, ternyata anak baru coy, namanya Dewi, dia seksi banget bak J - Lo itu loooh singkatan dari Jenifer Lopez. Makanya Kiko sampe nunggu tuh anak tanpa memedulikan waktu, (Nauzubillah kapan kamu insap Ko, ati2 kena hukum karma).

"Wow, tuh badan mulus banget," desis Kiko ngiler.

Semua yang pada ngantri dikamar mandi pada menjerit histeris kalo Kiko lagi mandi, terutama, Salem, Toha. Kalo Fender sih udah paham jam segitu emank jamnya ngintip.

Ketiga temennya pada kelaperan gara - gara nunggu tuh anak, bayangin coba dua jam bukan waktu yang sedikit, ya kalo cowok metroseksual kerjaanya bak artis terkenal seperti Nicolas Saputra, pantes, padahal dia bukan artis.

"Hooiiii.........mandi apa coli," Salem angkat bicara emosi.

"Hust kalo ngomong, jaga donk kena UU pornografi baru tahu rasa lho," bela Fender.

"Biarin ketimbang aku kelaperan gara – gara nungguin anak setan," Salem dongkol.

Toha nggak tahan dan langsung mengedor pintu kamar mandi. "Dok...dok...dok."

"Bentar kurang dikit," Kiko langsung keluar disertai anduk yang melipit di badannya.

Mereka bertiga langsung melotot, Kiko langsung melempar senyum.

"Senyam - senyum emank aku pacar situ," sungut Toha.

"Sorry deh, maklum calon artis," ujar Kiko nyengir memelas.

Fender malah senyum sendiri ngeliat temennya diberondong makian.

"Dasar tikus jomblo," sungut Toha.

"Emank tikus jomblo ada?" tanya Salem kumat blo'onya.

"Diem tulalit, aku lagi emosi ama si kupret ini," semprot Toha.

Salem garuk garuk kepala.

"Kupret maksutnya.....?" tanya Salem keliatan blo'onnya.

"Wakakakak, sop kamu jelasin ama si blo'on ini, entar makiannya buat PR aja okey," Kiko langsung ngacir ke kamar kosnya, otomatis Toha, Salim dongkolnya nggak ketulungan, mereka ngamuk ngamuk.

Bersamaan dengan itu, Freddy lagi sibuk ama camera handycamnya, sambil ngutak - atik tripod ama micnya, dari tadi masih rewel alias trobleshoting, padahal sesi prescon udah mau mulai buat wawancara exclusif ama artis cantik, Intan Nuraini. Sedangkan Handphonenya terus berdering seakan nggak tau, kalo detik itu juga Freddy pusing karena tuh mic nggak nyala nyala.

"Jiangkrek.....ngimpi apaaaan semalem, mana nggak tau lagi kalo micnya trobel, nih sapa lagi yang telepon," gerutu Freddy melihat layar handphone ternyata Fender memanggil.

"Halooooo," sapa Freddy.

"Preddd kamu nggak kesini, ada koleksi baru, namanya Dewi, statusnya seksi, toketnya bikin kita adem panas," serang Fender.

Freddy makin stress ama suara keras tuh anak, "Dasar ngeres, he dodol aku habis ini ada persscon sama Intan Nuraini, entar aja oke," Freddy mematikan handphonenya.

Handphonenya terus berdering, tapi Freddy nggak mengubris, dan tetep fokus ama mic yang masih belum nyala. Hingga akhirnya pres confres dimulai.

Kamar Kos Kiko

Setelah mengkaji lebih dalam, itu gambar jepretan hasil jeripayah pengintipan, Kiko mulai sadar bahwa tuh prilaku nggak etis untuk seorang mahasiswa cerdas berstatus jomblo.

"Dewi - Dewi, aku pasti bakal kenal kamu, mungkin kamu yang bakal jadi jodohku," yakin Kiko nyengir sambil ngeliat layar handphonenya.

"Ngrooooook....ngrokkkk."

"Kayaknya ada sesuatu," Kiko curiga dan ngilirik kesampingnya, eh ternyata Fender udah tidur pulas.

"He jomblo nista bangunnnnnnn, molor aaaaja sop...sopp." 

Fender hanya bergumam. "Sapi mana, mana sapi?"

Kiko melotot dongkol, "Lahhhh nglindurr, dasar playboy krisis cinta, sop masih jam 8 malam udah ngorok, nggak asikkkkk."

Kiko pun keluar dari kosnya lalu nongkrong didepan, maksudnya sih lagi nungguin keajaiban, sapa tau ada Dewi lagi lewat, trus Kiko bisa kenalan. Lima belas menit udah berlalu, Kiko masih menunggu nggak pasti, sesekali celingak - celinguk ke arah kos wanita tepat disebelah kosnya sambil ngisep rokok lucky strake, wuzzz enak tenan.

Tak lama kemudian ada seorang cewek dengan celana pendek diatas lutut, seksi abis plus mulus, ditambah tuh cewek lagi make kaos putih bertuliskan, "We Love Man." Kiko langsung melongo ngeliat tuh cewek, terutama tulisannya bikin bulu kuduk kita demo nggak terima, matanya berubah ubah bak kuntilanak, saking kagumnya seakan nggak bisa bergerak, nggak nyangka cewek itu mengampiri Kiko. Ternyata yang lagi didepan matanya yaitu Dewi, cewek barusan yang diintipin.

"Oh my God, thanks udah ngabulin jeritan hati ini," desis Kiko kegirangan.

"Mas nggak ada bakso asongan ya?" tanya cewek itu sambil memegang rambutnya yang panjangnya sebahu.

"Ohhh bakso, nggak liat tuh," jawab Kiko seadanya.

"Yaaa....." dengan nada kecewa Dewi langsung pergi.

Kesempatan nggak datang kedua kali bro, buat kenalan secara resmi, ting!! lampu bohlam menyala tepat diatas kepala Kiko, tandanya ada ide brilian, "Tungguuuuu," seru Kiko.

Dewi membalikkan badan

"Maksudnya tunggu aja disini, entar juga lewat," ujar Kiko nyengir.

"Oh gitu ya, biasanya jam berapa lewatnya," respon Dewi.

"Paling – paling lima belas menitan," jawab Kiko beralasan agar Dewi bisa lama lama disitu.

"Oh gitu, yah aku tunggu aja deh."

"Anak baru yaa?" tanya Kiko.

"Iya gitu lah," Dewi mengangkat alisnya.

"Kerja atau kuliah?" tanya Kiko lagi.

"Kerja," jawabnya pelan.

"Kerja dimana?" kejar Kiko.

"Rahasiaaaa....."

Kiko nyengir, "Cewek cantik emang suka main rahasia - rahasiann, ya gpp de, to juga nanti bisa kenalan."

Dewi tersenyum tipis, "kamu bisa aja." 

"Oh ya, kita kan belum kenalan," Kiko menyodorkan tangannya, "Aku Kiko, penduduk kos sini, masih mahasiswa dan Jombloooo."

Dewi nyengir garing, "Aku Dewiii dan nggak minat ama mahasiswa jomblo," balas Dewi menyodorkan tangannya.

"Yaelah mbak, meski nggak minat gak masalah, nanti kan pasti minat, soalnya kata pepatah jawa, tresno jalaran sopo gelibet," Kiko merayu, sedangkan Dewi memerah digoda kayak gitu, yahh Kiko dilawan, paling jago kalo urusan ginian. 

Lihat selengkapnya