Fender, Bukan Playboy Biasa

Syarif Hidayat
Chapter #6

Sejuta Malu Buat Fender

Warkop Cak Zul masih rame, sesosok cowok yang nggak pernah absen, yaitu Fender duduk diantara mahasiswa yang ada disitu, pertanyaannya nih cowok lagi ngapain sih? jawabannya cuma satu, ngelamunnn.

Sejak dibuat perjanjian, Fender masih bingung gimana strategi buat dapet cewek, pikirannya masih menerawang jauh, ehmmm kayaknya kalo diliat ada gambar tepat diatas kepalanya, ya kalo disimak sih mirip film kartun, dia lagi mikirin Ella cewek kemarin, Fender masih penasaran sama temannya yang sering cerita, emank begitu terkenal ya kalo Fender seorang playboy tak layak jual, tapi temennya itu siapa, cewek atau cowok, kalo cowok buat apa, Fender masih mikir, kalo cewek berarti ada yang ngefans ama dia, dan orang paling utama ngangguan pas lagi asik ngelamun, yaitu Cak Zul penjaga warkop yang sering usil.

"Fenn, saya bikinin kopi khusus buat sampean yang masih jomblo, namanya kopi anti jomblo," Cak Zul ketawa geli, kontan mereka yang ada disitu langsung melotot ke arah Fender nggak sebagaimana mestinya melototin anak manusia.

Fender makin dongkol kalo disindirin kayak gitu, berhubung kenyataannya seperti itu, Fender hanya bisa tabah.

"Thanx," jawabnya singkat,

Dita pun muncul menyapa Fender.

"Ngelamun aja sih Fen, usaha kek cari pacar sana," celetuk Dita.

Fender hanya diam.

"Kenapa sihhh, kok tumben nggak banyak omong."

"Lagi badmood."

Tak lama Kiko dan Freddy nongol juga.

"Sop ada seminar sekarang, ceweknya cakep cakep," ujar Kiko antusias.

"Ada Ella disana," kata Freddy.

Fender jadi semangat, "Cocokkk, aku cabut sekarang," Fender ngacir pergi menuju hall kampus cemara.

"Fen tungguuuu, aku ikuttttttt," seru Dita.  

Freddy dan Kiko pun ngikut dari belakang.

Sesampai di Hall kampus cemara, mahasiswa - mahasiswi pada berjubel masuk ke hall, sedangkan Fender seruduk sana seruduk sini, ketiga temennya jadi kuwalahan ngikutin geraknya Fender yang cepet banget bak pencopet, dan Fender hanya bisa bilang sory sana, sory sini, hingga akhirnya "Bruakkkkkkk....." Fender menabrak, (Upsss yang ditabrak seorang cewek bro,) gadis itu terpelanting jatuh dan bukunya berserakan, (Sinetron banget, hehehehe).

"Aduwwwwwwwww," jerit gadis itu marah sambil berusaha bangun.

"Sory mbak, nggak sengaja," kata Fender sambil mengambil bukunya yang jatuh.

Cewek itu melotot dan ingat kalo dia pernah ketemu di warkopnya Cak Zul, dan di papan pengumuman, "Kamuuuu!!"

Fender hanya bisa menelan ludah.

"Kalo punya mata pake donk," semprot tuh cewek yang punya nama Marisa.

"Sorry - sorry nggak sengaja," mohon Fender memelas.

Kontan membuat heboh para mahasiswa yang ada disitu, mereka pada ngeliat, sementara Kiko, Dita dan Freddy, hanya bisa tertawa ngakak ngeliat kegoblokan Fender.

"Ada apa sih Saaa?" tanya Ella yang ketika itu langsung nongol disamping Marisa.

"Aku abis jatuh ditabrak ama dia, nih lengan aku lecet," rengek Marisa.

Ella langsung kaget kalo cowok didepannya udah saling kenal, "Kamu Fen."

"Sorry La, aku beneran nggak sengaja tadi, nih bukunya," Fender menyodorkan bukunya, sedangkan Marisa melotot sambil bibirnya monyong dikit (bikin gemes).

"Thanx yahh," Ella mengambilnya. 

"Ngapain sih kamu ngucapin terima kasih ke dia," bisik Marisa

"Marisaaa, udah deh, dia kan udah minta maaf," bela Ella.

"Oh namanya Marisa, aku kirain bunga," goda Fender nyengir.

"Sorryyy aku nggak ngomong ama kamu," sungut Marisa dan menyeret Ella masuk ke hall.

Fender malah ketawa tipis, "Dasar cewek aneh," batin Fender.

"Gimana sop ama Ella, keliatannya lancar banget," celetuk Kiko.

"Lancar apanya, malahan aku dicaci ama temennya dia."

"Aku baru inget, kayaknya tuh cewek pernah kita kecengin di warkopnya Cak Zul tempo hari, yang dulunya ngaku namanya bunga," sahut Freddy.

"Namanya Marisa Fredddd," kata Fender.

"Cewek melulu cewek melulu, aku dicuekin terus, ya udah aku pulang dulu." celetuk Dita bete.

"Kok ngambek gitu sih Dit, kamu nggak ikut seminar," sergah Fender.

"Males byeee," pamit Dita ngeloyor pergi.

Mereka pun masuk ke dalem hall dan acara masih belum dimulai, para peserta seminar udah memadati tempat duduk, sedangkan tiga jomblo lagi celingak - celinguk cari tempat duduk yang kosong.

"Tuh ada yang kosong, kita kesana aja," tunjuk Fender ke Kiko dan Freddy.

Mereka langsung menuju ke tempat duduk itu, nggak nyangka Ella ama Marisa duduk disitu juga, kontan membuat Fender kaget.

"Sop tuh ada cewek yang tadi," tunjuk Kiko.

"Hmmm.." kata Fender mengangkat alis.

"Kita godain aja gimanaaaaa," usul Freddy.

"Okay, sapa takut." jawabnya serempak.

Mereka pun masuk ke barisan itu, otomatis Marisa jadi kaget, melihat tiga makhluk paling di benci, terutama Fender, tuh anak nggak ngerasa berdosa sedikitpun kalo lagi diamatin ama Marisa, sedangkan Ella hanya bisa tertawa geli ngeliat tampang sebel Marisa.

"Hai Laaa, ternyata kita jodoh, dari kemarin kita ketemu terus," sapa Kiko nyengir.

"Enak banget duduk disini," kata Fender sengaja duduk disebelahnya Marisa.

Freddy malah bingung.

"Kenapa sih kamu kok benci ama aku?" tanya Fender pelan

Marisa diem tanpa kata.

"Padahal aku nggak pernah punya salah," goda Fender lagi.

Marisa hanya melirik tajam ke arah Fender.

"La...?"

"Iya Fen," kata Ella.

"Marisa ini suka banget ama Batman ya," tanya Fender ke Ella.

"Maksudnyaaaa," Ella nggak ngerti.

"Iya aku ngerasa mirip ama Joker musuhnya Batman," Fender berusaha ngelucu.

"Kamu kok tau sih kalo aku suka Batman, dan sok PD kamu yang membuat aku I Hate You, dasar muka Joker," potong Marisa emosi.

Fender malah ketawa

Lihat selengkapnya