Terdengar lenguhan seorang pria yang telah melakukan pelepasan, gadis yang dibawahnya ah lebih tepatnya wanita yang dibawahnya membuka matanya perlahan. Wanita itu mengernyitkan dahinya bingung ditambah lagi merasa sakit dan mengganjal di bagian inti bawahnya.
Keduanya saling tatap untuk waktu yang lumayan lama, tak lama pria itu melepaskan pusakan nya dan membaringkan dirinya disamping wanita itu dan memeluk pinggangnya dengan erat.
Wanita itu yang tak lain adalah Shannon Elvaretta, terdiam dirinya masih bingung dan linglung dengan semuanya. Ia menatap pria itu yang sekarang memejamkan matanya. Shannon kembali menatap langit-langit. Sebenarnya apa yang terjadi? Dimana dirinya sekarang? Bukankah ia sudah mati karena menolong seseorang?
Shannon tak ambil pusing dengan semuanya, ia lebih memejamkan matanya karena dirinya pun begitu lelah. Mungkin ini efek dari minum racun itu dan pas bangun nanti ia yakin semuanya akan baik-baik saja dan dirinya akan kembali ke surga dan bertemu dengan keluarganya, Itu yang sekarang dirinya pikirkan. Bahkan ia masih bisa tersenyum padahal keperawanannya sudah hilang diambil seorang pria yang tidak ia kenal sama sekali.
Keduanya tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuh polos keduanya, pria itu juga memeluk pinggang Shannon dengan sangat erat seakan keduanya pengantin baru yang tidak ingin dipisahkan oleh kehangatan.
Jam terdengar terus berdetak, waktu menunjukkan pukul 07:30 WIB. Tapi, keduanya masih tertidur dengan kehangatan yang keduanya ciptakan. Sampai terdengar bunyi bel berkali-kali tapi keduanya tidak merespon.
Karena merasa kesal tak kunjung dibuka oleh sang pemilik hotel, Akhirnya seseorang itu yang diluar membuka hotel dengan meminta kunci cadangan kepada pemilik hotel. Kenapa bisa meminta kunci cadangan? Karena keluarganya pemilik hotel ini.
Pintu terbuka, betapa terkejutnya wanita paruh baya yang melihat anak sulungnya sedang bersama perempuan tanpa busana. Ya wanita paruh baya itu bernama Regina De Morgan dan anak sulung yang telah merawani seorang gadis adalah Melviano De Morgan.
"ASTAGA, APA YANG KALIAN LAKUKAN!" jerit regina menggema karena merasa syok. Tapi keduanya tidak ada yang bangun. "Melviano De Morgan." Serunya kembali.
Pria itu yang biasa dipanggil Melvi tersentak, ia langsung terduduk karena merasa terkejut dengan suara melengking seorang wanita. Ia melihat siapa yang menjerit ternyata ibunya.
Melvi menatap datar ibunya seakan bertanya 'ada apa?' ia belum menyadari semuanya.
Regina menatap Melvi datar. "Kamu mengkhianati Riana Boy, jalang mana yang kamu ambil?" Tanyanya dengan nada datar. Sebenarnya regina sungguh terkejut melihat putra sulungnya tidur dengan seorang jalang, karena Melvi tidak pernah tidur dengan wanita manapun meskipun ia memberikan model terseksi sekalipun ia tidak akan menyentuhnya.
Melvi melihat kesamping tempat tidurnya, ia terkejut. Baru kali ini Regina melihat anaknya berekpresi seperti itu lagi setelah kehilangan dia biasanya anaknya hanya menampilkan raut datar saja bahkan saat bersama Riana pun tetap datar.