Flashback Kehidupan Pertama.
Namaku Shannon Elvaretta, saat ini dirinya sedang mengadakan party atas kelulusan sekolah menengah atas. Meskipun mereka bahagia tapi dirinya biasa saja, sudah ia katakan bukan hidupnya itu menoton jadi apapun yang terjadi ia anggap santai.
Umur Shannon sekarang 18 tahun bulan depan menginjak 19 tahun, Mereka party benar-benar party dirumah Shannon karena hanya rumah ia yang sepi. Ya maksudnya untuk hari ini Shannon dan sahabat palsunya mungkin? Sedang minum minuman beralkohol , ada juga yang sedang merokok tapi dirinya tidak ingin menghirup nikotin itu.
Shannon memang hidup sendiri, keluarganya sudah meninggalkannya saat umur dirinya 10 tahun dan akhirnya karena tidak ada saudara yang mau menampungnya ia dititipkan ke panti asuhan. Tapi saat umur 18 tahun pas ia meninggalkan panti dan ingin hidup mandiri, untungnya ada rumah peninggalan orangtuanya jadi ia tinggal disini sekarang.
Untuk kehidupan sehari-hari ia bekerja part time di cafe menjadi pelayan, ya lumayan untuk kehidupannya sedangkan sekolah ia mendapatkan beasiswa. Untungnya dirinya pintar jadi dirinya bisa sekolah.
Mereka party sampai dini hari dan benar-benar ambruk. Untuk hari ini Shannon ingin bahagia sebelum besok dirinya harus fokus kembali mencari pekerjaan lain untuk mencukupi kehidupannya.
Pagi pun sudah tiba, sahabat palsunya sudah pulang kerumah masing-masing. Hari ini dirinya masuk cafe bagian malam jadi Ia keluar untuk mencari pekerjaan, kepalanya kembali berdenyut akibat minuman alkohol semalem. Untuk urusan minum dirinya sangat jago.
Matahari sudah terbenam tapi dirinya belum juga mendapatkan pekerjaan tambahan. Akhirnya ia pulang kerumah terlebih dahulu untuk mandi dan berganti pakaian berangkat ke kafe, mungkin lain waktu dirinya lanjut mencari pekerjaan.
Shannon sudah sampai dicafe, dan banyak yang mencibir dirinya. Ya di cafe banyak yang tidak menyukainya karena dirinya anak emas pemilik kafe disini, bisa dibilang mereka iri kepadanya.
"Baru datang Lo non?" Tanya Angga, ya hanya Angga selalu menyapa Shannon.
"Pertanyaan konyol, Lo ga liat gue udah dihadapan Lo." Jawab Shannon santai.
"Yaiya ya, ko gue bisa bego non."
Shannon memutar matanya malas. "Ga usah panggil gue non, berasa gue pemiliknya jadinya." Dan dijawab kekehan oleh Rangga.
"Aamiin dulu aja sih Shan."
"Iya Aamiin Angga, udah ah gue mau kerja dulu. Takut yang lain tambah syirik sama gue, gara gara dekat sama pria tampan kaya Lo." Ujar Shannon lalu pergi memulai bekerja. Angga yang dibilang tampan mukan nya memerah sampai telinga.
Angga terus mengikuti Shannon. "Jadi, gue tampan Shan?" Tanya Angga, tapi tidak ada jawaban.
"Ayo dong Shan, bilang sekali kalo gue tampan."
"Ck apa sih Ga, gue lagi kerja. Bisa Lo diem?" Titah Shannon, Angga menggeleng.
"Engga bisa, sebelum Lo ulang sekali lagi kalimat kalo gue tampan dan gue janji gue kembali kerja."
Shannon menghela nafasnya kasar. "Iya Lo tampan Angga, puas?" Jawabnya. Angga mengangguk dengan senyum yang sangat lebar.
"Kalo gue tampan, kenapa Lo ga terima gue?" Tanya Angga penasaran, ya Angga menyukai Shannon. Bahkan dirinya pernah mengutarakan perasaannya tapi langsung ditolak guys tanpa ada pemanasan terlebih dahulu.
"Perjanjiannya gue cuman bilang tampan, dan Lo ga akan ganggu gue kerja. Udah Sanah kembali ke kasir."