"Itu janin kamu."
Deg
"Maksud dokter saya-"
"Ya, kamu hamil. Usia kandungannya 4 Minggu."
Shannon masih syok. "Jadi, saya beneran hamil dok, bukan asam lambung?"
Dokter menggeleng. "Bukan dek, kamu hamil. Kalo boleh tau kamu sudah menikah? Dan berapa umurmu sekarang?"
Shannon tau kenapa dokter itu menanyakannya karena perawakan dirinya yang terbilang mungil seperti anak kecil. "Saya sudah menikah dok, suami saya juga sangat Tampan. Usia saya 18 tahun dok.
"Kalian menikah muda? Lalu kemana suami kamu, kenapa tidak mengantarmu kesini?"
"Ya, Bisa dibilang begitu dok. Biasalah saya lagi marah sama dia, Saat tau saya lagi hamil mungkin bawaan bumil marah-marah terus ya dok sama suami." Kata Shannon tertawa santai dan dokter pun ikut tertawa.
"Karena usia kamu masih terbilang muda masih rentan keguguran, Jangan lupa minum susu ibu hamil sama vitamin juga ya dek."
"Baik dok, terima kasih." Lalu Shannon pergi keluar ia tersenyum lebar. "Jadi, gue beneran hamil? Akhirnya gue di dua kehidupan engga sendirian lagi." Serunya antusias. Ia bahkan meloncat-loncat seperti anak kecil mendapatkan permen, tapi saat dirinya sadar ada kehidupan lain di perutnya ia berhenti meloncat dan mengelus perutnya dengan sayang.
"Maafin Mamah ya baby utun." Anjayyy mamah cuy.
Shannon Sudah sampai rumahnya, tapi yang dirinya heran kenapa ada mobil mewah di depan rumahnya? Apa dirinya mendapatkan lotre dan hadiahnya mobil mewah itu? Tapi seingat dirinya ia tidak pernah bermain lotre.
"Apa anda nona Shannon?" Tanya seorang pria yang Shannon yakini itu supir.
"Iya, dengan saya sendiri."
"Mari nona, tuan besar ingin bertemu dengan anda." Ujar supir itu, Shannon mengangguk dan mengikutinya menuju tuannya.
"Masuklah! Ada sesuatu yang harus kita diskusikan." Panggil pria lanjut usia didalam mobil sekaligus yang dibilang tuan oleh supir itu. Shannon memasuki mobilnya.
"Shannon."
"Anda?"
"Ya, saya Erick De Morgan. Sekaligus eyang dari bayi yang kamu kandung." Ujar Erick tersenyum miring. Ya, Erick Sudah tau, semenjak Shannon tidur dengan Melvi Erick menempatkan suruhannya untuk mengikutinya kemanapun Shannon pergi.
Deg
Secepat itu? Pikirnya. "Apa maksud anda tuan?" Tanya balik Shannon pura-pura tidak mengerti.
"Tidak perlu berpura-pura Shannon, saya sudah tau kamu sedang mengandung darah keluarga De Morgan. Bahkan saya tahu semua tentang kamu."
Shannon menatap datar Erick. "Lalu, apa yang anda inginkan?"