Figuran Menjadi Istri Kakak Protagonis

Secretnmh02
Chapter #8

Tujuh.

Sarapan sudah selesai, mereka melakukan kesibukan masing-masing sedangkan Shannon ia tetap diam dirumah karena masih izin tidak masuk sekolah. Sekarang ia sedang ditaman. "Kira-kira apa ancaman yang diberikan kakek tua kepada kak Melvi, bukankah Kak Melvi tidak ingin sekali menikahi ku? Lalu kenapa sekarang mau? Dan sikapnya juga plin-plan." Shannon berbicara sendiri sambil memakan buah mangga.

"Didalam novel tidak disebutkan sama sekali tentang Kak Melvi, jadi gue bingung mau ngapain? Mungkin satu-satunya cara adalah membuatnya jatuh cinta dan dia harus tunduk sama gue. Tapi, bagaimana jika nanti gue yang jatuh cinta?" Ujarnya lagi.

"Tidak akan pernah terjadi Shannon." Jawab seseorang dibelakang Shannon, lalu Regina duduk dihadapannya.

Deg

Gawat, apa Tante regina mendengar yang gue ucapkan tadi- pikir Shannon. "Hay Tante."

"Jadi, kamu ingin membuat anakku tunduk agar kamu bisa menguasai harta keluarga kami?" Tanya Regina datar. Ck ibu datar ini salah paham, tapi bagus deh dia tidak mendengar semuanya- batin Shannon.

"Tepat sekali, bisa dibilang begitu Tante." Jawab Shannon santai memakan mangganya kembali, sepertinya seru juga membuat Regina membenci dirinya.

"Saya tidak akan membiarkan itu terjadi, yang akan jatuh dan tunduk itu kamu! Bukan anak saya." Seru Regina.

Shannon tersenyum manis. "Baik, kita lihat saja nanti Tante." Terjadi keheningan diantara keduanya.

"Saya ingin bertanya, bagaimana kamu mendapatkan keperjakaan anak saya?" Tanya Regina heran, karena dirinya tidak percaya jika anaknya sengaja menyentuh Shannon. Dia tinggal bersama anaknya sudah puluhan tahun dan dia sangat tau sifat anak sulungnya itu, bahkan Riana sering mengeluh kepadanya jika Melvi jarang menyentuhnya.

"Maksud Tante?"

Seakan tersadar Regina berdehem. "Ahem, maksud saya bagaimana kejadian di hotel itu bisa terjadi?"

Shannon terkekeh. "Oh yang itu, aku juga ga tau Tante. Tapi seingat aku, kak Melvi narik aku dengan paksa terus terjadilah hal yang seperti itu."

"Kenapa kamu tidak berontak?"

"Hey Tante, apakah kau tidak lihat tubuh mungilku? Bandingkan saja tubuhku dengan tubuh anak Tante yang berotot itu. Bahkan saat main pun anak Tante sangat kasar, buktinya langsung jadi utun." Shannon mengelus perutnya.

Muka Regina memerah. "Frontal sekali dirimu." Sindirnya, ia saja malu mendengarnya tapi kenapa Shannon biasa saja.

Shannon mengangkat bahunya acuh. "Ya, itulah diriku."

"Tunggu, kenapa saya jadi ngobrol sama kamu? Saya itu ga suka sama kamu." Ucap Regina.

"Bilangnya ga suka, tapi ngobrolnya kaya nyaman sama aku." Sindir Shannon.

"Siapa bilang! Tidak tuh." Serunya tidak terima. "Dan satu lagi, panggil saya mommy. Bagaimana jika ada orang yang melihat menantu ko manggil mertua Tante, nanti dikira saya yang jahat."

"Emang."

"Kamu- tau ah, lama-lama saya darah tinggi kalo berhadapan sama kamu." Regina langsung pergi.

Shannon tertawa geli melihat mertuanya seperti itu. "lucu juga dan siapa yang akan melihat, orang tidak ada yang tau aku menantu keluarga De Morgan. Ternyata tidak buruk juga keluarganya." 

Malam hari Melvi pulang, Melvi melihat Shannon sedang tertidur di ranjangnya dengan tangan memegang perutnya. Ia duduk di sofa dan kembali mengerjakan pekerjaan kantor yang belum sempat ia kerjakan.

Shannon yang merasa terusik dengan suara laptop pun terbangun, ditambah dirinya sangat mual.

Lihat selengkapnya