Keduanya sudah sampai di sekolah, tapi sudah 5 menit berlalu Shannon tidak keluar-keluar membuat murid-murid penasaran termasuk sahabat Rega.
"Ga mau turun Lo?" Tanya Rega santai.
"Kenapa Lo turunin gue disini?"
"Terus Lo maunya dimana?"
"Gue udah bilang, turunin gue di belokan sekolah." Ujarnya geregetan.
"Kapan Lo bilang? Setahu gue dari tadi Lo tidur." Ya, Shannon tertidur karena bawaannya pengen tidur terus.
"Ya belum sih, tapi seenggaknya Lo peka."
"Udah terlanjur, keluar." Titah Rega keluar duluan.
"Selamat tinggal masa tenang, dan selamat datang masa kericuhan. Kalo gue muncul diantara tokoh tokoh novel, yang ada gue bisa merubah alurnya. Sebenarnya apa gunanya gue masuk kesini, setidaknya kasih gue petunjuk penulis sialan." Gumam Shannon kesal.
"Shan, keluar! Mau gue kunci Lo didalam." Teriak Rega diluar, membuatnya menjadi pusat perhatian.
"Ck iya." Shannon keluar dari mobil dan banyak cibiran dari manusia novel. Ia berjalan dibelakang Rega sambil menunduk grogi. Sumpah baru pertama kalinya gue jadi pusat perhatian, didunia gue dulu gue murid biasa saja karena ekonomi gue cukup- pikir Shannon.
Liat deh Rega bawa siapa ya?
Bukannya itu Shannon, teman sekelas kita?
Ada hubungan apa Rega dan Shannon?
Apa mereka selingkuh?
Terus Cassie mau di kemanain?
Kasian ya, Laura ada saingannya lagi.
Tapi di pikir pikir Shannon cantik juga ya.
Itulah komentar dari netizen novel, Shannon yang melihat Rega berhenti dipinggir jalan. Melihat ke arahnya. "Kenapa kita berhenti disini?"
"Lo ngapain ngikutin gue? Mau ngumpul juga sama sahabat gue?" Tanya Rega menyebalkan.
Shannon mengerjapkan matanya. "Jadi dari tadi Lo ga ke kelas gue?" Rega menggeleng. "Ck sialan." Shannon pergi dengan menghentakkan kakinya kesal. Ternyata protagonis pria aslinya sangat menyebalkan pikirnya. Sebelum pergi Shannon tak sengaja bertatap dengan Aidan lalu melanjutkan langkahnya.
Rega yang melihat Kakak iparnya kesal terkekeh puas. "Dia bukannya teman sekelas kita ya Gi?" Tanya Zali.
"Iya, yang namanya Shannon kalo ga salah." Jawab Gio.
"Baru sadar gue kalo dia Cantik." Ujar Zali terpesona.
"Apalagi kalo kacamatanya dibuka makin cantik, Gue beli boleh ga Rega?" Tanya Gio menaik turunkan alisnya.
"Jangan, dia berarti di keluarga gue." Jawabnya, ya semenjak datang Shannon keluarganya semakin terasa hangat dengan bacotannya yang selalu menyangkal ucapan opa, bahkan keluarganya tidak dingin dan kaku lagi. Semoga dia juga bisa merubah bang Melvi batin Rega.
"Emang dia siap-"
"Apaan, semua cewek itu sampah!" Seru si pendek yaitu Eamon. Yang memotong ucapan Zali.