Melvi memerhatikan istrinya yang sangat lahap memakan sate ayam, dirinya gemas sendiri melihat pipi Shannon yang mengembung. Apalagi bibirnya yang mungil belepotan terkena bumbu kacang ah dirinya jadi Ingin melapnya dengan bibirnya, Melvi menggeleng-gelengkan kepalanya menghilang pikiran kotor di otaknya.
"Kak Melvi, kenapa geleng-geleng?" Tanya Shannon.
"Saya ingin makan bibir kamu." Jawab Melvi jujur, dengan pandangan terus menatap bibir istrinya.
"Kalo kak Melvi laper, nih makan sate ayam aja berdua sama aku." Ya hanya ada dirinya dan suaminya disini, bi Tuti sudah balik lagi ke kamarnya.
Melvi terkekeh entah Shannon mengerti perkataannya atau pura-pura tidak mengerti. Shannon berhenti makan lalu menatap suaminya intens.
"Kak, aku tidak tahu kalo jatuh cinta itu seperti apa. Tapi saat aku dekat kak Melvi rasanya nyaman dan seperti terlindungi, apakah itu namanya jatuh cinta?" Tanya Shannon polos, ya di dunia nya Shannon belum pernah jatuh cinta. Bahkan cinta pertamanya yang harusnya menjadi pahlawan, meninggalkannya sendiri di dunia. Lantas bagaimana arti cinta yang sesungguhnya.
"Apa saat kau bersamaku jantungmu berdetak?" Tanya Melvi.
"Bukannya kalo kita masih hidup jantung memang berdetak ya Kak."
Aih Melvi salah bertanya. "Maksud saya jantung kamu berdetak kencang saat bersama ku."
Shannon memegang dadanya. "Saat kak Melvi bilang ingin makan bibirku, jantung ku berdetak kencang bahkan setiap kak Melvi dekat dengan ku sama berdetak kencang. Itu berarti aku mencintaimu Kak." Seru Shannon antusias sedangkan Melvi tersenyum miring tanpa terlihat istrinya.
"Jadi, apa kakak juga mencintaiku?" Tanya Shannon.
"Ya, saya juga mencintaimu kamu." Melvi berusaha berbicara tegas. Shannon menerjang suaminya dengan pelukan ia meneteskan air matanya.
"Aku senang kak, terimakasih sudah mencintaiku. Aku berharap kita bisa selalu bersama." Ujar Shannon disela tangisannya. Melvi terdiam mematung.
"Sudah jangan menangis, kita ke kamar ya sudah malam. Ga baik bumil begadang."
"Gendong." Manja Shannon merentangkan tangannya minta di gendong, Melvi menurutinya. Setelahnya mereka tidur di kasur yang sama, ya Melvi dari kemarin selalu tidur disamping istrinya.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu mencintai seseorang tapi orang yang dicintainya meninggal karena dicelakai oleh mantan pacarnya?" Tanya Melvi.
Shannon menatap suaminya. "Aku bukan orang baik kak, jadi jika aku punya kekuasaan maka aku akan balas dendam. Tapi tidak dengan cara membunuhnya, aku ingin mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah." Melvi memiringkan tubuhnya, ia juga menatap mata Shannon.
"Apakah kamu akan membalas dendam dengan keluarganya? Misal dia punya kakak atau adik."
Shannon tersenyum. "Tidak, aku akan melakukannya kepada mantan pacarnya. Sejahat jahat aku, aku tidak akan balas dendam kepada seseorang yang tidak bersalah. Kecuali mereka bersekongkol." Melvi terdiam sedang memikirkan sesuatu.