Figuran Menjadi Istri Kakak Protagonis

Secretnmh02
Chapter #19

Delapan Belas.

Jam menunjukkan pukul 4 sore, setelah pembicaraannya dengan Erick. Shannon langsung menuju dapur, ia ingin memasak sesuatu untuk suaminya. Apakah Shannon bisa memasak? Jelas bisa, karena dikehidupan pertamanya ia mandiri dan tinggal sendiri. Jadi dirinya harus belajar memasak untuk makan sehari-hari. Kenapa tidak beli? Jawabannya sangat mahal, Shannon harus menghemat untuk kebutuhan lainnya.

Selesai memasak, Shannon memasukan makannya ke Tupperware untuk dibawa ke tempat suaminya bekerja. Ya, dirinya akan menemui suaminya di kantor.

"Kamu lagi ngapain di dapur Shan?" Tanya Regina.

"Ini mom, aku lagi masak buat Kak Melvi."

"Loh kamu bisa masak Sayang?" Tanya Regina terkejut, karena ini pertama kalinya dirinya melihat menantunya memasak.

"Bisa dong mom, sini mom cobain." Regina mendekat kearah Shannon dan mulai mencicipi makanan buatan menantunya, salah satunya ayam kecap.

"Gimana mom?" Tanya Shannon was-was takut tidak enak.

"Wah sayang, enak banget rasanya sangat pas di lidah mom. Kamu itu memang menantu idaman, pasti suami kamu bakal suka sama makanannya." Jawab mom antusias.

Shannon tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang rapih. "Terimakasih mom, yaudah aku ke kamar dulu ya mom. Mau siap-siap ketemu suami." Lanjut Shannon.

"Dandan yang cantik Shan, biar Melvi ga kecantol sama perempuan lain." Seru Regina menyemangati menantunya.

"Siap mom."

*****

Shannon Sedang diperjalanan menuju kantor suaminya, ia merasa dag Dig dug Karena selama pernikahan dirinya belum pernah ke kantor suaminya. Mobil mulai memasuki parkiran kantor dan terlihatlah gedung yang sangat tinggi bertulisan MV COMPANY. Perusahaan yang Melvi bangun dengan usahanya sendiri sejak usia 23 tahun.

Sedangkan perusahaan De Morgan akan diberikan kepada Rega, itu yang Melvi inginkan. Shannon merasa bangga mempunyai suami seperti Melvi. "Nak, lihatlah perusahaan Papah mu, sangat mengagumkan. Mamah mencintaimu dan juga papah mu." Shannon mengelus perutnya yang mulai membuncit dengan sayang.

"Nona kita sudah sampai." Ucap Pak Asep, supir pribadi keluarga De Morgan.

"Iya, terimakasih pak." Shannon keluar dari mobil, dirinya melihat orang-orang yang sibuk berkeliaran memakai baju kantoran.

"Mari nona." Ucap salah satu bodyguard, ya seperti yang Erick katakan dirinya harus membawa bodyguard untuk keselamatan Shannon dan bayinya.

"Tidak perlu, saya akan masuk sendiri. Kalian bisa menunggu saya disini saja." Ucap Shannon kepada kedua bodyguardnya.

"Baik Nona." Shannon melangkah masuk ke gedung tempat suaminya mencari cuan, ia mengangkat dagunya tinggi agar orang-orang yang merasa hebat tidak meremehkannya.

"Permisi Mbak." Ucap Shannon ke resepsionis yang bernama Lia.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Lia dengan sopan.

"Saya ingin bertemu dengan Pak Melvi."

Resepsionis itu memandang Shannon dengan intens seperti sedang menilai. "Maaf, apa Ibu sudah membuat janji dengan Pak Melvi?" Tanya Lia dengan sopan.

Tidak buruk pikir Shannon melihat resepsionis itu, karena biasannya jika di novel lain resepsionis suka centil terus dandanannya sexi. Tapi, dihadapannya tidak dia sangat sopan. "Belum."

"Maaf, anda tidak bisa masuk. Mungkin ibu bisa membuat janji terlebih dahulu dengan Pak Melvi." Jawab Lia.

"Bagaimana jika saya bilang saya istrinya." Ujar Shannon, tidak masalah kan dirinya bilang kalo ia istrinya?

Lihat selengkapnya