FIGURAN

Agung Satriawan
Chapter #2

Deal!

Pos ronda masih rada basah akibat hujan sore tadi. Oji menduduki pos itu bersama Rudi dan Wisnu, dua sahabatnya sejak kecil. Kampung Senggol sudah mulai sepi dari lalu lalang tamu dan warga. Keberadaan ketiganya mencegah sepi. Warga tidak ada yang protes pada kegiatan mereka. Malah ketua RT senang karena nongkrongnya sekalian jaga keamanan kampung, jadi mengurangi pengeluaran kas.

Oji duduk sambil makan kerupuk. Rudi duduk sambil melumasi minyak zaitun pada rambut gondrongnya. Sesekali mereka mengikuti alunan suara Wisnu yang bernyanyi lagu-lagu masa lalu dan masa kini. Ketika Wisnu menggenjreng gitar sambil nyanyi ‘Film Favorite’ Sheila on 7, Oji mulai membuka obrolan dengan Rudi.

“Ngapain sih lo kasih minyak segala, ntar juga panjang sendiri.” ujar Oji memberi intro pada maksud utamanya.

“Biar cepet!” jawab Rudi tak berhenti membasahi sela-sela rambutnya yang menutupi muka.

“Sejak baca status si Dewi kalau dia suka cowok gondrong lu jadi bucin, Rud!” kata Oji.

“Yah, namanya juga usaha.” tanggap Rudi kalem. “Dari pada lu bumid. Budak pembangun piramid.”

“Anjay! Dipecut Firaun, dong!” potong Wisnu, menjeda lagu yang ia dendangkan, lalu bernyanyi lagi. Setalah lagu terdengar lagi, Oji masuk ke topik yang penting.

“Lo besok nggak gawe, Rud?”

Kali ini Rudi membuka poni rambutnya agar bisa menjawab Oji sambil melihat, seolah membuka tirai. “Gawe.” jawabnya. “Cuman yang punya rumah nyuruh dateng siang, jadinya gue selow.”

Wisnu menjeda lagi nyanyinya lalu nyeletuk, “Ngapain gawe? Mending nganggur kaya gue.” lalu lanjut bernyanyi karena tak ada yang menanggapi.

“Dimana si proyek lu?” tanya Oji.

Lihat selengkapnya