Enggak semua hal yang kita inginkan itu bisa tercapai. Karena ada faktor yang enggak bisa kita setting, enggak bisa kita paksakan.
Target adalah tujuan. Dan ketika tujuan kita enggak sampai, ya enggak apa-apa. Tapi, dengan catatan kita sudah melakukan usaha untuk mencapai target tersebut. Dengan kata lain, apa yang kita tuju sebenarnya bukan tanpa hasil. Kita sedang menuju ke sana, on the way, hampir sampai.
Contohnya, ketika nge-gym target saya pada 2020 deadlift pengin sampai 180 kg. Tapi, ternyata di akhir tahun target tersebut enggak tercapai dan cuma sampai 160 kg. Nah, di 2021 saya bisa mulai deadlift dari 160 kg untuk mencapai target 180 kg. Berbeda dengan 2020 di mana saya memulainya dari 100 kg. Apakah saya termasuk gagal? Di sini kita bisa lihat dalam perjalanan menuju 180 kg meskipun belum sampai, tapi tetap ada sesuatu yang saya capai.
Itulah progres. Target tidak tercapai, tapi setidaknya kita tidak memulainya lagi dari nol. Enggak usah memaksakan pengin cepat sampai. Paling enggak kita ada di posisi menuju ke sana. Itu yang paling penting. Coba seandainya tetap maksa harus tercapai 180 kg di 2020, badan saya bisa remuk, bisa ambyar. Lumayan, kan. Itu berat, lho.