FILOSOFI ENDOG : Resep Hidup Ala Chef Arnold

Falcon Publishing
Chapter #18

bagian 18 SUKSES ITU WAJIB, GAGAL ITU PILIHAN

Dalam hidup, wajib untuk kita sukses. Wajib karena kita di dunia ini pasti memiliki talenta dan target yang akan membawa pada sebuah pencapaian. Sekecil apa pun usaha yang kita hasilkan itu sama dengan sukses, kan. Itu lah definisi sukses yang saya maksud. Sukses yang dimulai dari hal-hal receh.

Berbeda dengan gagal. Bagi saya, ketika target tidak tercapai itu bukan berarti kita gagal. Seperti cerita di pembahasan sebelumnya di mana saya memiliki target deadlift 180 kg, tapi ternyata hanya bisa mencapai 160 kg. Pertanyaannya, apakah saya gagal? Jawabannya, silakan kembali lagi ke halaman tersebut.

Sebagai manusia, kita memiliki visi dan mindset yang berbeda-beda. Kegagalan sudah pasti ada, tapi untuk merasa gagal itu adalah pilihan karena tergantung dari mindset kita. Sebelum sukses kita pasti mengalami tahap gagal terlebih dahulu. Contohnya, anak yang lagi belajar jalan. Mosok ada bayi yang langsung bisa jalan. Kan, enggak mungkin. Si anak tersebut pasti mengalami tahap jatuh bangun dulu, jatuh, bangun, jatuh lagi, terus bangun lagi, sampai akhirnya bisa berdiri tegak, dan mulai melangkah.

Harus optimis, kalau jatuh ya bangun lagi. Jangan sampai jadi orang yang benar-benar gagal karena terjebak mindset yang kita ciptakan sendiri. Kalau putus cinta, saya yakin kamu sebenarnya bisa move on. Tapi, gagal karena kamu memberikan ruangan untuk tidak move on. Ngepoin Instagram lah, dikit- dikit buka galeri foto, ingat-ingat kenangan bersama mantan terus, sampai enggak ada habisnya dikorek.

Jadi, enggak perlu merasa gagal atas sesuatu yang belum tercapai. Semua ada step-nya, kok. Seperti tangga, setiap berhasil melewati anak tangga pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya secara bertahap, kamu bukanlah orang yang gagal meskipun belum sampai pada lantai yang dituju.


Lihat selengkapnya