FILOSOFI ENDOG : Resep Hidup Ala Chef Arnold

Falcon Publishing
Chapter #34

bagian 34 WARGA TWITTER VS WARGA INSTAGRAM

Kita mau melihat secara kasatmata, bukalah Instagram. Kita mau melihat secara tak kasatmata, bukalah Twitter.

Di Instagram kita bisa lihat secara konkret apa yang ditampilkan melalu gambar. Hampir semua warga Instagram memamerkan apa yang mereka miliki secara material. Posting foto atau penampilan terbaiknya supaya dapat likes banyak. Sementara di Twitter, kita enggak menemukan itu. Yang bisa kita lihat adalah immaterial, buah pikiran mereka. Mata yang dipakai adalah mata hati.

Saya lebih suka warga Twitter karena lebih genuine. Interaksinya terasa asli, real, dan enggak banyak pencitraan, kayak ngobrol biasa saja. Orang- orang bebas mengeluarkan opininya, berdiskusi, bahkan berdebat. Dan interaksi semacam ini saya akui membuat wawasan bertambah. Kan, seru kalau lagi ada twitwar. Gimana kita yang baca enggak tambah pintar, wong perang opininya bisa panjang banget.

Jadi kalau ada yang bilang Twitter itu tempatnya kaum miskin, justru mereka salah. Di sana banyak orang-orang yang pamer intelektualitasnya, bukan cuma pamer harta. Uhuk!


Sepedas-pedasnya omongan netizen,

masih lebih pedas omongan Emak!

Kalau omongan netizen itu kan dibaca,

Lihat selengkapnya