FILOSOFI ENDOG : Resep Hidup Ala Chef Arnold

Falcon Publishing
Chapter #37

bagian 37 TITIK TERENDAH

Tahun pertama pernikahan bagi saya adalah masa- masa tersulit yang pernah dialami. Kami dari Surabaya pindah ke Sydney. Dan di sana saya langsung membuka bisnis. Saya berpikir bisnis ini bisa menopang kehidupan rumah tangga kami. Tapi, ternyata saya salah.

Usaha yang saya jalani sepi selama berbulan- bulan. Jadi kalau kamu pikir saya tidak pernah memulai dari titik nol karena background keluarga kaya, sini kita gelud. Bayangkan, pendapatan saya sehari cuma 8 sampai 25 dolar. Tinggal bersama di negara baru, tempat baru, lingkungan baru, semuanya baru, bagi pasangan yang baru menikah seperti saya itu enggak mudah. Ditambah lagi saya memakai sebagian besar tabungan untuk membuka bisnis. Kondisi ini membuat saya depresi. Ngurusin restoran, kerja seharian cuma dapat segitu. Enggak percaya? Karepmu!

Masih ingat banget ketika hari pertama buka, kakak saya datang. Bukannya memberi ucapan selamat, dia malah mengatakan sesuatu yang menusuk. Dia bilang, “Saya mau kasih duit 10,000 dolar. Kalau kamu perlu duitnya, saya kasih sekarang. Tapi, kamu harus bisa puterin duit itu. Kalau kamu enggak bisa, tutup aja restorannya. Pikirin dari sekarang gimana cara nutupnya.” Langsung stres saya dengarnya. Restoran baru buka, kok langsung disuruh mikir nutupnya nanti gimana. Dan jangan bayangin duit 10,000 dolar Australia itu besar. Di sana duit segitu termasuk kecil. Coba kamu cek berapa kalau dirupiahkan.

Kerja enggak ada tamu, enggak ada pemasukan, harus bayarin staf, bagaimana enggak makin stres. Bahkan staf saya sampai ada yang keluar. Bukan karena takut enggak digaji, tapi karena kasihan sama saya. Katanya, biar saya enggak perlu gaji dia.

Meskipun menyandang status sebagai pemilik restoran, tapi di Australia kalau baru punya bisnis restoran satu saja maka kamu bukan bos. Kamu masih harus cuci piring, bersih-bersih, dan ikut mengerjakan semuanya. Restoran buka pukul 4 sore sampai pukul 11 malam, tapi saya sudah harus masuk pukul 8 pagi. Saya melakukan itu setiap hari.

Lihat selengkapnya