Sebelum direbus, tekstur kentang lebih keras daripada telur. Tapi, setelah direbus justru kebalikannya. Telur menjadi lebih keras dari kentang. Proses merebus kita anggap saja sebagai masalah hidup. Jadi ketika berhadapan dengan masalah, kamu mau seperti kentang atau telur?
Sering juga ketika merebus telur cangkangnya retak, tapi isinya tetap padat dan solid. Berbeda dengan kentang. Kulit kentang ketika direbus tetap utuh, tapi isinya tidak.
Jadi daripada kita sok keras di luar, tapi dalamnya rapuh. Lebih baik kita kelihatan lemah, tapi dalamnya keras dan teguh pada pendirian. Kita bisa mengatasi gelombang dan badai kehidupan. Enggak gampang menyerah pada keadaan meskipun penuh tekanan. Justru menganggap situasi seperti itu lah yang akan membuat kita menjadi lebih kuat.
Jangan sampai patah semangat. Karena kalau sudah hilang semangat kita jadi gampang mundur. Begitu masuk air panas menyerah, begitu temperatur suhunya dinaikkan menyerah. It’s okay to be soft, it’s okay to take a break, asal jangan pernah broken.