“Sudah satu jam dia berdiri disana” gumam Yuna sambil melihat jam tangannya.
Yuna memperhatikan seorang pria yang sudah satu jam berdiri di luar tokonya itu, memperhatikan dreamcatcher yang Yuna gantung di depan sebagai penghias toko bunga miliknya. Pria dengan perawakan tinggi, memakai jaket hitam dan topi hitam, terlihat asing untuk Yuna.
“Ada yang bisa saya bantu?” Tanya Yuna pada pria tersebut. Yuna mencoba untuk melihat wajahnya.
“Adakah seorang perempuan yang berdiri disini dan menunggu sesuatu?” jawab pria tersebut.
Yuna merasa bingung dengan jawaban itu. Lalu pria itu pergi begitu saja. “Pria aneh..” ungkap Yuna dalam hatinya.
Namun, ketika Yuna akan masuk, Ia melihat kalung dengan liontin emerald di tempat si pria itu berdiri. Yuna menyadari bahwa kalung ini pasti milik si pria aneh tadi. Yuna menengok ke arah perginya si pria aneh, namun dia sudah menghilang. “Dia menghilang begitu cepat” gumam Yuna, lalu memperhatikan kalung itu lagi.
˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜
“Selesai!” Yuna baru saja menutup pintu toko nya. Malam ini Ia dan Nando berencana untuk ke acara festival bunga api yang sudah lama Ia nanti.
“Nando, kamu dimana? Aku menunggu di depan toko” Yuna mengirim pesan pada Nando. Tidak lama dari mengirim pesan, Nando menelpon Yuna
“Hallo Do, kamu masih dimana?” tanya Yuna
“Yuna, maaf sepertinya Aku akan terlambat, tapi aku janji datang..”
“Lalu?” balas Yuna
“Kamu duluan saja ke festival, Aku akan menyusul segera. Aku janji”