Flashback
“Nando, kamu harus makan nak..” ungkap bibi pengasuh di panti.
“Engga mau, Nando mau masakan mama..” jawab Nando kecil. Bibi pengasuh yang mendengar hal itu, membuatnya sedih karena Nando merindukan masakan ibunya yang telah tiada. Lalu bibi pengasuh membiarkannya, dan menaruh makanan yang Ia bawa di dekat Nando. Melihat kejadian itu, Yuna mencoba menghibur Nando. Yuna membawa omlet buatannya pada Nando.
“Hei..Boleh aku bergabung denganmu?” tanya Yuna yang mencoba berkenalan dengan Nando, “Aku Yuna.. namamu siapa?” lanjut Yuna sambil mengulurkan tanganya. Nando membalas uluran tangan Yuna, “Aku Nando.” jawabnya.“Aku bawa makanan, ayo kita makan bersama..” ungkap Yuna dan akhirnya Nando mau makan.
Yuna dan Nando saling berjanji untuk melindungi dan merawat. Karena kejadian itu, memasak makanan untuk Nando adalah cara untuk merawatnya.
˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜
Hari ini, Yuna pergi ke rumah paman Hwang untuk berkunjung. Ia teringat bagaimana waktu dulu Ia di jemput oleh paman Hwang di panti asuhan. Yuna sangat bahagia bertemu paman Hwang, karena Yuna tidak memiliki siapapun selain paman Hwang. Sebelum kedua orangtua Yuna meninggal, paman Hwang sering berkunjung ke rumahnya dan selalu bermain bersama Yuna. Sebenarnya, paman Hwang dan kedua orangtuanya bersahabat sejak mereka kuliah.
Ayah Yuna bukanlah orang Korea Selatan. Dulu, ayah Yuna tinggal di panti asuhan karena kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan mobil. Lalu, ada sepasangan suami-isteri Korea Selatan mengadopsi ayah Yuna, akhirnya ayah Yuna di bawa ke Korea Selatan dan tinggal disana. Setelah itu, ayah Yuna berganti nama menjadi Lee Il Kwon, mengikuti marga ayah angkatnya atau kakek angkat Yuna. Begitu juga dengan paman Hwang, yang memiliki nasib yang sama seperti Ayah Yuna. Paman Hwang dan ayah Yuna bertemu di universitas dan jurusan yang sama di Korea Selatan, yaitu Fakultas kedokteran. Ya benar! Ayah Yuna adalah seorang dokter. setelah mereka menjadi dokter yang terkenal di Korea, mereka memutuskan untuk pindah ke negeri ini dan berganti kewarganegaraan. Persahabatan ayah Yuna dan paman Hwang sangat dekat seperti hubungan saudara.
Setelah menempuh beberapa jam perjalanan dengan taksi, akhirnya Yuna sampai di rumah paman Hwang. Rumah berwarna abu-abu, pagar tembok yang tidak terlalu tinggi, halaman yang luas dengan sebatang pohon sakura yang terus tumbuh dan berbunga, sampai sekarang masih terlihat sama meskipun sudah 3 tahun Ia tinggalkan.
“Semuanya tidak berbeda” gumam Yuna yang tengah berdiri di depan rumah. Sebelumnya, Yuna tidak mengatakan pada paman Hwang bahwa Ia akan datang hari ini. Yuna menekan bel rumah dan hanya ada mbok Ayu, asisten rumah tangga di rumah paman Hwang.
“Ya ampun, ada non Yuna..” ungkap mbok Ayu ketika membuka pintu gerbang. Mbok Ayu adalah asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja dengan paman Hwang, bahkan saat Yuna di bawa paman Hwang dari panti asuhan, mbok Ayu lah yang mengurus dan juga menemani Yuna.