Flashback
“Kamu yakin ingin berhenti bekerja?” tanya pak Andi. Ia adalah direktur perusahaan tempat Yuna bekerja. “Ya pak.” jawab Yuna tegas. “Kamu bekerja terlalu baik di bidang ini. Saya tidak bisa melepaskan karyawan se-kompeten dirimu.” jawab pak Andi yang menolak surat pengunduran diri Yuna. Lalu pak Andi menyobek surat pengunduran diri Yuna dan mengatakan “Saya anggap kamu meminta cuti. Cuti lah sesuka hatimu, sampai tahunan pun silahkan. Tapi saya menolak pengunduran dirimu.” lanjut pak Andi. Yuna tidak dapat mengatakan apapun, lalu Ia keluar dari perusahaan.
Hari itu, ketika Yuna datang untuk pertama kalinya ke rumah paman Hwang, di kamar yang Ia tempati, Ia mulai berfikir untuk kembali bekerja. Yuna adalah seorang karyawan di perusahaan pembuatan alat-alat medis. Ia adalah orang yang memasarkan produk-produk tersebut ke berbagai rumah sakit di dalam maupun di luar negeri. Lalu Ia teringat dengan perkataan Yuri ketika mereka sedang makan di restoran Madam Heaven “Yuna, bantu Aku, jangan buat diriku menua di perusahaan itu. Kembalilah bekerja.”
Rupanya, perkataan dari pak Andi benar adanya. Setelah tiga tahun Yuna tidak bekerja, Ia fikir bahwa Ia sudah di pecat, namun Ia masih dianggap cuti. Sebenarnya tidak mudah bagi Yuna untuk berhenti dari pekerjaan yang Ia cintai ini, namun karena kejadian mengerikan itu, membuatnya teringat akan kejadian ketika Ia berumur 5 tahun.
“Tunggu.. apa kamu berniat untuk kembali bekerja?” tanya paman Hwang dan Yuna mengiyakan pertanyaannya, Ia terlihat sangat senang ketika mendengarnya. Meskipun Yuna memanggilnya dengan sebutan paman, tapi hatinya sudah menganggap bahwa Dia adalah Ayah untuknya.
“Saya ingin bertemu besok” ungkap Yuna yang sedang menelpon seseorang di kamarnya.
˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜
Keesokan harinya, Yuna menyiapkan sarapan untuknya dan paman Hwang.
“Paman hari ini Aku mau keluar, ada urusan yang perlu diselesaikan” ungkap Yuna pada paman Hwang ketika sedang sarapan di meja makan.
“Oh, kalau begitu ayo paman antar..” jawab paman Hwang
“Tidak perlu paman, Aku pergi sendiri saja..”
“Baiklah, jika terjadi sesuatu, hubungi paman ya” jawab paman
“Siap paman!” lalu mereka melanjutkan sarapan pagi ini.