Mereka sedang melakukan rapat tertutup di BIN karena hanya di hadiri oleh beberapa orang saja, yaitu Kepala BIN (Choi Gang Hwan), Deputi pertahanan (Park Ji Tae), Ketua tim (Haidar), anggota tim (Kevin dan Daniel). Mereka sedang membahas Plan B, “Karena Yeon Ji sudah meninggal, maka plan B akan kita lakukan.” jelas Haidar.
Menjadi agen BIN, tidak hanya sekedar pintar dalam penyamaran saja, tapi juga diperlukan taktik yang sempurna, agar misi dapat terselesaikan.
“Ini adalah kasus lama yang dibuka kembali, tapi hanya sebagian orang yang mengetahui ini” jelas kepala BIN dalam rapat tertutup, “Kasus korupsi alat-alat medis di rumah sakit Carol, yang melibatkan perusahaan H&M, juga Kejaksaan. Ini adalah kasus yang belum terpecahkan. Kasus ini sangat merugikan negara, yang seharusnya dipakai untuk kesejahteraan rakyat.” lanjutnya
“Juga Owl, kalian harus menangkapnya” ungkap Deputi pertahanan “Karena Ialah yang membantu korupsi ini berlangsung” lanjutnya.
“Tunggu! kenapa tugasnya rumit sekali? kami hanya berdua” keluh Daniel dalam rapat
“Untuk itu, Aku minta agar Haidar sebagai ketua tim tinggal dalam satu atap yang sama” perintah Kepala BIN. Mendengar hal tersebut, Daniel langsung menolak ketua Tim untuk tinggal bersama.
“Apa? dengan Kakek tua ini? tidak satu atap saja dia banyak mengoceh, apalagi jika satu atap.” keluh Daniel sambil berdiri dan menunjuk Haidar. Daniel memang tidak sopan…
“Hei anak kecil, siapa yang kamu bilang kakek tua hah?!” Haidar pun berdiri
“Cukup!” kepala BIN menghentikan debat sambil menggebrak meja denga tangannya, “Kita tidak bisa menjalankan misi, jika tidak ada kerjasama yang baik.” lanjutnya