Find a Way to My Heart

Bentang Pustaka
Chapter #1

Pertemuan Berujung Parasit

Seberapa besar kebahagiaan yang kamu rasakan itu

tergantung pada seberapa besar cintamu terhadap diri sendiri.

Natusa membuka surat cinta yang dibuatnya di kelas tadi, kemudian memandang pohon beringin yang menjulang tinggi di hadapannya. “Gue mau latihan baca surat cinta. Lo dengerin, ya?” Natusa menganggap pohon beringin itu menjawab iya.

“Arjun,” ucap Natusa dengan tatapan sinis. Ia mengerutkan kening, lalu menggeleng. Salah! Kalau kayak begini, Arjun bakal lari lebih dulu sebelum mendengar dia menyatakan cinta. Berdeham sejenak, Natusa kembali membuka suara.

“Aaarjuuuuuun. Kau bagaikan embun pagi yang— kenapa jadi puisi, deh.” Natusa menggaruk kepalanya yang mendadak gatal.

Frustrasi karena tak kunjung menemukan nada indah untuk mengucapkan nama Arjun, Natusa akhirnya memilih nada natural yang tidak dibuat-buat. “Jun, sejak pertama kali ketemu lo, gue ngerasa cinta sama lo,” ucapnya sambil senyum-senyum. Natusa terdiam sejenak. Benar, nggak, sih? Ia memandang pohon beringin yang saat ini berperan sebagai Arjun. Kalau pohonnya diam saja, berarti benar.

“Gue nggak berharap lo mau terima cinta gue. Hari ini gue cuma pengin ungkapin perasaan gue. Nggak lebih,” Natusa mengatakannya dengan setengah hati. Siapa, sih, yang nggak berharap orang yang disukai juga suka sama kita?

“Hahahahahaha.” Gelak tawa puas yang terdengar memuakkan membuat Natusa berbalik. Dia menatap cowok yang menjulang tinggi di depannya, tertawa sambil menatapnya dengan alis terangkat.

“Ngapain lo ngetawain gue?” tanya Natusa sewot, yang hanya dibalas cowok itu dengan tawa meremehkan. Menahan marah, Natusa berusaha mengingat siapa cowok sok akrab di hadapannya ini.

Cowok ini ... kayak pernah lihat, tapi di mana, ya? Tinggi. Putih. Ganteng, kalau dia nggak resek. Sayangnya, dia resek. Jadi, nggak jadi ganteng.

Natusa sedikit menyipit ketika berusaha mengingatingat. Sedetik kemudian, matanya melebar. Dia Laser, kapten tim futsal. Ini cowok yang paling mencolok di pojok kantin! Biasanya dia makan bareng dua cowok yang memanggilnya “bos”.

“Ngapain lo ngelihatin gue? Segitu cintanya lo sama gue?” tanyanya sambil bersedekap.

Lihat selengkapnya