“Karra, kamu kenapa? Mengapa di punggungmu ada perban besar?” Tanya Bu Manira, ibunya. Ketika melihat perban yang menutupi tato baru Karra, sehari setelah liburan bersama Kattia ke Bali. Saat ia sedang membungkuk mengambil buah yang terjatuh di lantai dapur. Ketika itu Karra memang sedang menggunakan tanktop, sehingga perbannya tersembul dan terlihat oleh ibunya.
”Tidak apa-apa kok Ma, cuma luka kecil, goresan karang waktu snorkling di Bali.” Jawab Karra.
”Kecil bagaimana? Itu perbannya cukup besar, kamu kan anak perempuan, jelek kalau ada bekas luka, tahu!”
”Iya Ma, tenang aja. Kalau berbekas, nanti saya tutupi tato.”
”Eeh, anak perempuan jangan bertato, nggak baik kelihatannya!”
”Iyah, lukanya kan belum sembuh, tatonya juga bisa temporary tato kok!” Timpal Karra sekenanya sambil berlalu ke kamarnya.
”Ya sudah, hati-hati, jangan sampai berbekas!” Nasehatnya sekali lagi.
Setelah masuk kamar, Karra langsung menghubungi Kattia lewat ponselnya.
[Karra]
Kat,
Hampir saja tatoku ketahuan mama, kamu gimana?