Alarm ponselku bergetar, kugerakkan tanganku menuju meja kecil yang berada tepat di samping tempat tidur. Kuraih ponsel itu dan kumatikan alarm yang terus bergetar itu. Dengan mata yang masih sangat berat aku mencoba untuk bangkit dari tidurku.
Aku berjalan menuju kamar mandi, kunyalakan keran shower, kini dinginnya air yang jatuh ke tubuh menyadarkanku dari kantuk. Sepertinya dingin dari air ini tidak akan membuatku berlama-lama mandi di pagi ini. Setelah merasa cukup aku segera mematikan keran itu, kemudian meraih handuk yang ada di balik pintu kamar mandi. Kukeringkan seluruh tubuhku dan kemudian berjalan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk berwarna biru.
Aku pun segera memakai pakaianku dan sedikit menghiasi bibirku dengan lipstik kesukaanku. Aku tersenyum melihat pantulan diriku di cermin, dan yang pasti aku mencoba mengambil gambar diriku dari cermin ini. Setelah merasa cukup, aku memutuskan untuk keluar dari kamar, dan segera berjalan menuju lobby gedung ini.
Saat berada di lantai dua aku melihat jam yang melingkar di tanganku, ternyata saat ini sudah hampir jam tujuh. Dengan segera aku mempercepat langkah kakiku untuk menuruni anak tangga. Dan benar saja, ternyata laki-laki paruh baya itu sudah menungguku di lobby.
"Annyeong haseyo (Selamat pagi)," ujarku menyapanya kemudian aku kembali berkata "Maaf, jika saya sedikit terlambat."
Pria itu menundukkan kepalanya dan berkata "Oh tidak apa-apa, saya juga baru datang. Kalau begitu mari kita berangkat." Ia mengajakku masuk ke mobil.
Sepanjang perjalanan aku merasa sangat gugup. Ini hari pertamaku bekerja di Seoul, sudah jelas cara kerja di sini sangatlah berbeda dengan negaraku sendiri.
Lima belas menit kemudian, kini sampailah kami di gedung perusahaanku yang baru, sebelum aku turun dari mobil, laki-laki itu berkata kepadaku "Nona selamat bergabung di perusahaan kita."
"Kamsahamnida Ahjussi (Terima kasih Pak)," jawabku.
"Hwaiting (Semangat)!" Pria itu memberikan semangat untukku.
Aku menarik nafas panjang dan segera masuk ke gedung itu. Semua mata kini tertuju kepadaku. Apa ada yang salah dengan penampilanku? Apa yang membuat mereka memperhatikanku? Aku mencoba mengabaikan mereka, dan berjalan menuju lift.
Kini aku berada di dalam lift, hanya ada aku dan wanita yang berada di sampingku ini. Aku mencoba menyapanya "Annyeong haseyo (Hai)."
"Annyeong haseyo (Hai)," jawabnya.
"Bisakah saya bertanya?"
"Ya," jawabnya.
"Ruang HRD ada di mana ya?" tanyaku kepadanya.
"Kamu naik lift tapi belum tau tujuanmu sebenarnya?" Matanya menatapku dengan ekspresi datar.