"Jika tidak sekarang, kapan lagi" Gumam Yeolchan sambil sesekali melirik Sooyeol yang tertidur pulas di kursi penumpang sebelahnya. Setelah seharian meninjau setidaknya lima tenant di beberapa pusat perbelanjaan.
"Ekhem, Nona Sooyeol" Panggil Yeolchan lirih, tidak sahutan bahkan Sooyeol tidak terusik sedikit pun.
"Sepertinya ia terlalu lelah" Ujarnya sedikit kecewa.
Yeolchan memutar kemudinya, memutuskan untuk mampir sebentar di cafe milik Oh Sanghyun.
"Nona, bangunlah" Yeolchan mencoba membangunkan Sooyeol dengan sedikit menggoyangkan sebelah bahu Sooyeol.
Sooyeol perlahan membuka mata, merasa sesuatu mengganggu tidur cantiknya.
"Apa kita sudah sampai rumah? Eoh, maafkan aku, aku tertidur, aku sangat lelah hari ini" Ujar Sooyeol sambil memijat ringan tengkuknya.
"Aku mengajakmu ke cafe sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan. Tapi jika kau terlalu lelah sebaiknya kita langsung pulang saja"
"Tidak masalah, aku juga ingin makan sesuatu. Jika langsung pulang ke rumah mungkin aku memilih langsung tidur."
Mereka pun turun dari mobil dan segera masuk ke dalam cafe.
"Noon..." Sapaan Sanghyun terpotong saat ia melihat Hyesoo datang bersama Yeolchan.
"Y-yeol, kau datang?" Pria berkulit putih pucat itu menyapa Yeolchan dengan tersenyum kikuk.
"Kau datang berthama thiapa? Apa dia kekathihmu?" Sanghyun menaikkan sebelah alisnya bukan untuk Yeolchan, tapi untuk menggoda Hyesoo.
"Kenalkan dia Sooyeol, yang pernah aku ceritakan. Dan ini Sanghyun, pemilik cafe ini" Yeolchan menjadi perantara Sanghyun dan Sooyeol untuk saling berkenalan.
"Oh, jadi ini yang bernama Thooyeol? Cantik!" Puji Sanghyun hingga mendapat tatapan tajam dari sepupunya itu.
"Sooyeol bukan Thooyeol" Sahut Yeolchan terdengar tidak terima karena Sanghyun tidak menyebut nama Sooyeol dengan benar.
"Memang apa yang kau ceritakan pada Sanghyun tentangku, Yeol?"
"Kau gadith yang menyebalkan, thangat menyebalkan" Sahut Sanghyun.
Sooyeol menatap nyalang Yeolchan. Yeolchan tertunduk "Awas kau Oh Sanghyun." Gumam Yeolchan.
"Tapi dia juga memujimu Noona, kau baik dan perhatian. Thepertinya pria ini jatuh cinta padamu, Noona" Sanghyun menambahi.
Sooyeol memutar bola matanya malas. "Terserah kalian saja. Aku ingin ke toilet sebentar" Sooyeol meninggalkan dua pria tampan itu untuk sekedar mencuci muka.
Sanghyun tertawa melihat Yeolchan yang nampak takut pada gadis yang tak seberapa tinggi itu.
"Beraninya kau mengatakan itu semua pada Sooyeol." Geram Yeolchan lalu memilih duduk kursi di dekatnya diikuti Sanghyun.
"Aku hanya membantumu untuk menjawab yang Noona tanyakan padamu. Thalahmu thendiri tidak thegera menjawabnya"
Tiba-tiba datang seorang wanita berpakaian seksi, baju berwarna mencolok, minim kurang bahan dan kekecilan hingga lekuk tubuhnya tercetak jelas, ikut duduk di meja mereka. Wanita itu menarik kursi sengaja mendekati Yeolchan.
Yeolchan menatap Sanghyun seolah mampu berbicara dengan mata, "Siapa dia?"
Sanghyun membalas tatapan Yeolchan dengan mengendikkan bahu dan menggelengkan kepalanya.
"Hai tampan, maukah kau jadi kekasihku, setidaknya untuk malam ini aku bisa membuatmu puas" Ujar wanita itu menatap genit ke arah Yeolchan dengan memamerkan tonjolan palsu di dadanya yang terbalut baju ketatnya.
Bukannya Yeolchan tidak normal, hanya saja ia harus menjaga hati seseorang. Entah Sooyeol atau Hyesoo.
Yeolchan meringis, "Maaf Nona, aku bukan penyuka wanita"
Yeolchan mendekati Sanghyun dengan berpindah tempat duduk di sebelah Sanghyun. Kemudian Yeolchan menyandarkan kepala bulatnya pada dada bidang milik Sanghyun, dan membelai lembut rahang tegas pria itu.
Sehun membolakan matanya menatap tajam ke arah Yeolchan. Saat Yeolchan mendekatkan bibirnya ke pipi Sanghyun.