Yeolchan menarik nafas dalam, tanda kesadarannya mulai kembali, ia meregangkan otot tubuhnya, sedang matanya masih enggan terbuka, meski sinar matahari pagi yang menembus jendela sudah mengusik tidur lelapnya, burung-burung kecil berterbangan mencicit saling bersahutan riang karena pagi telah datang.
Alih-alih membuka mata bulatnya, Yeolchan malah menutup mata dengan sebelah lengannya. "Sejak kapan tirainya terbuka?" Keluhnya.
Beberapa saat kemudian, pria jangkung itu memilih menyudahi untuk tidak berlama-lama mengarungi mimpi. Pelan-pelan ia membuka matanya, membiasakan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
Yeolchan mengedarkan pandangannya, "Di mana ini?" Sesaat ia lupa di mana ia bermalam. "Ah, iya, ini kamar Sooyeol"
Matanya beralih pada ranjang tempat Sooyeol tertidur. Namun ia tak menemukan Sooyeol di sana. Malah tempat tidur sudah tampak rapi tak berpenghuni. "Ke mana dia? Kenapa tidak membangunkanku? Sejak kapan dia bertobat untuk tidak merepotkanku?"
Yeolchan dengan malas bangun dari berbaring, sedikit bingung karena semalam ia tidur tanpa bantal dan selimut.
"Apa Sooyeol yang melakukannya? Sebenarnya dia ini siapa? Bosku atau istriku? Dia sangat perhatian" Yeolchan terkekeh.
Sedetik kemudian helaan nafas kasar keluar dari hidung mancung, lalu menyangkal pikirannya sendiri. "Tidak, tidak istriku nantinya adalah Hyesoo bukan Sooyeol."
Yeolchan segera bangun, melipat selimutnya dan meletakkan di atas bantal yang ia biarkan tetap di sofa tersebut.
"Ke mana gadis cerewet ini? Kenapa dia tidak membangunkanku dan membuatku kerepotan saja?" Yeolchan terkekeh.
Mumpung yang punya kamar tidak ada di sana, Yeolchan mengedarkan pandangan di setiap sudut ruangan tersebut.
Ada dua bingkai foto di atas nakas tepat di samping ranjang Sooyeol. Satu di antaranya foto Sooyeol sendiri yang sama persis dengan foto yang Yeolchan simpan di ponselnya. Satu lagi bingkai foto lainnya berisi foto sepasang wanita dan pria paruh baya dengan pose mesranya, yang Yeolchan yakini kedua orang tua Sooyeol.
"Wah, pasangan yang sangat serasi" Ucap Yeolchan memuji pose foto orang tua Sooyeol.
"Aku juga tidak mau kalah. Aku akan memajang foto bersama istriku di setiap sudut apartemen" Ujar Yeolchan.
Yeolchan mencium aroma masakan yang sangat menggugah selera. Membuatnya ingin segera menyantap makanan tersebut.
"Bibi Kang rajin sekali sepagi ini sudah memasak" Yeolchan tersenyum seraya mengembalikan bingkai foto itu kembali di atas nakas.
"Eh, tunggu! Bukankah Bibi Kang sedang pulang ke kampung halaman? Aish gadis ini, seharusnya kakinya masih sakit karena luka semalam"
Yeolchan buru-buru turun ke bawah. Rasa lapar sudah terlanjur menguap akibat ia mencemaskan Sooyeol.
Yeolchan mendapati Sooyeol yang sibuk mengaduk masakannya. Ini memang bukan kali pertamanya Yeolchan menyaksikan Sooyeol memasak untuknya.
Yeolchan menarik nafas dalam sambil memejamkan mata lalu menghembuskannya perlahan, menahan kekesalannya.
"Ekhem, Nona Sooyeol" Sapa Yeolchan ketus.
Eoh, kau sudah bangun, Yeol?" Sapa Sooyeol seraya memasukkan beberapa bahan lain yang belum masuk ke masakan.
"Aku baru akan membangunkanmu saat aku sudah selesai masak" Sooyeol menoleh ke arah Yeolchan sekilas lalu kembali berkutat dengan acara memasaknya.
Yeolchan tak juga menanggapi atau menyahut ucapan, Sooyeol.
"Mandi dan bersiaplah, ini akan segera selesai. Semua perlengkapanmu sudah aku siapkan di kamar tamu", perintah Sooyeol.
"Kau melakukan semuanya sendiri?"
"Hmm" Sooyeol mengangguk
"Waeyo?"
"Karena menyenangkan, setidaknya bentuk terima kasih karena kau menolongku semalam"
Yeolchan tak lagi menanggapi Sooyeol. Yeolchan yang menahan kesal karena aksi nekat Sooyeol memilih berlalu ke kamar tamu untuk mandi dan bersiap. Setidaknya biarkan badannya segar agar ia tidak terlalu terbawa emosi.
Lima belas menit kemudian, Yeolchan sudah selesai mandi dan mengganti bajunya, lalu kembali menemui Sooyeol.
"Kau tetap akan bekerja?" Tanya Yeolchan menghampiri Sooyeol yang mengemasi barang-barang dan dimasukkan ke dalam tas kerjanya.
"Tentu" Jawab Sooyeol singkat sambil merapikan rambutnya dengan jarinya. "Makanlah, aku membuat spaghetti kimchi"
"Bagaimana kakimu?" Tanya Yeolchan datar.
"Aku sudah tidak apa-apa" Jawab Sooyeol meyakinkan Yeolchan.
Yeolchan berlutut dan mengamati kaki Sooyeol. Yeolchan mengernyitkan dahi lalu menyentuh pergelangan kaki Sooyeol.