Asap putih mengepul dari dapur. Aroma wangi masakan sudah matang berubah jadi aroma yang terlalu matang.
Bibi Kang yang sedang sibuk menyirami tanaman berlari tergopoh-gopoh memasuki rumah langsung beringsut ke dapur.
"Nona Soo" Sapa bibi Kang lembut, tangannya terulut memutar knop pada kompor untuk mematikan nyala apinya.
Untung saja hanya masakan yang kelewat matang, api belum naik di atas penggorengan.
"Uhuuk.. Uhuuk..."
Bibi Kang membuka jendela dapur lalu mengibaskan telapak tangan di depan wajah Hyesoo. Bibi Kang menuntun Hyesoo keluar dari dapur agar mendapat udara segar. Tak lupa bibi Kang mengambil segelas air dan kemudian diberikan pada Hyesoo.
"Nona Soo memasak sambil melamun?"
"Apa iya, Bi?"
"Memangnya Nona ingin makan apa, biar Bibi yang masak"
"Apa Yeolchan akan memaafkanku, Bi?"
"Kenapa tidak? Tuan Yeolchan pasti memaafkan Nona Soo"
"Tapi aku sudah membuatnya marah. Aku "
"Bagaimana kalau Nona memasak makanan kesukaan Tuan Yeolchan? "
"Aku saja tidak tahu apa yang dia suka" Sesal Hyesoo.
"Kalau begitu yang spesial menurut Nona Soo saja. Lalu Nona bisa antarkan makanannya ke rumah Tuan Yeolchan."
"Apa dengan begitu dia akan memaafkanku?"
"Kalau tidak dicoba kita tidak akan tahu jawabannya Nona" Ujar Bibi Kang seraya mengusap, lembut surai hitam Hyesoo.
"Baiklah, akan aku coba. Bibi Kang bisa membantuku? Aku takut kejadian tadi berulang."
Dengan semangat, Hyesoo kembali ke dapur yang hampir saja ia bakar karena memasak sambil melamun.
Berlebihan memang hanya karena berbohong, takut tidak dimaafkan oleh Yeolchan. Apalagi mengingat perkataan Inwoo kemarin, bahwa orang tua Hyesoo tidak pernah mengajarinya berbohong.
Bertumpuk sudah rasa bersalahnya pada orang-orang di sekitarnya.
Bibi Kang membantu Hyesoo mempersiapkan bahan yang akan dimasak oleh Hyesoo.
Bukan hanya membantu, bibi Kang juga khawatir nona mudanya itu akan benar-benar menghanguskan rumah. Meski kecil kemungkinan terjadi karena Hyesoo terbiasa bekerja di dapur ditambah sedang memasak masakan spesial untuk Yeolchan.
Menjelang siang, Hyesoo selesai dengan semua masakannya. Galbi, gimbab, dan gyeran mari sudah selesai dipindahkan ke dalam kotak makan.
Hyesoo bergegas membersihkan diri dan segera mengantar hasil masakannya untuk Yeolchan.
**
Yeolchan sedang asik bergelung dengan selimut di atas ranjang, sibuk dengan gawainya. Bukan bermain game atau berbalas pesan dengan seseorang.
"Gadis nakal" Ucap Yeolchan sambil terkekeh memandangi foto Hyesoo yang sempat ia "curi" dari komputer jinjing milik Hyesoo.
Benar kata Daeri seharusnya ia senang. Misi tiga puluh harinya bertemu Hyesoo berhasil tanpa disengaja.
Bahkan momen manis bersama Hyesoo pun tidak sengaja ia lakukan meski saat itu Hyesoo masih mengaku sebagai Sooyeol.
Sepatutnya Yeolchan bersyukur, pada siapa ia menjatuhkan hatinya adalah pada orang yang sama.
Jika Yeolchan mengakui, ya dia memang jatuh hati pada gadis mungil itu.