"Bocah ini membodohimu! Dia bukan Sooyeol tapi dia adalah Hyesoo" Jari telunjuk Ruby mengarah tepat di wajah Hyesoo.
Hyesoo tidak menyangka Ruby akan mengikuti mereka meski Hyesoo tahu betul Ruby pasti akan mengatakannya pada Yeolchan.
Jika memang sudah waktunya, ya sudah, cepat atau lambat Yeolchan memang harusnya tahu.
Bagaimana jadinya hubungan Hyesoo dengan Yeolchan biarlah menjadi urusan mereka berdua.
Siapapun itu termasuk Ruby tidak berhak mencampuri urusan mereka berdua.
"Apa maksudmu?" Yeolchan menatap tajam gadis berambut pirang yang pernah mengisi hatinya, meski saat ini tidak ada sedikitpun rasa yang tertinggal untuk gadis itu.
"Aku tahu selama ini kau mencari Hyesoo. Tapi kau tidak pernah tahu bukan selama ini Hyesoo bersamamu? Dia mengaku sebagai Sooyeol untuk apa? Untuk bisa membodohimu!"
"Dari mana kau tahu?" Tanya Yeolchan datar terkesan tidak peduli.
"Tidak penting aku tahu dari mana. Aku hanya ingin memberitahumu yang sebenarnya" Ujar Ruby menatap Yeolchan penuh harap agar pria itu mau mendengarnya dan kembali lagi padanya.
"Kau, pergi dari hadapanku, Ruby."
Ruby membolakan matanya, jawaban Yeolchan tidak sesuai harapannya. "Kau harus dengarkan aku Yeol. Dia berbohong padamu"
"Apa urusannya denganmu?" Tanya Yeolchan datar.
"Aku peduli padamu, Yeol. Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu. Aku masih mencintaimu Yeol"
Yeolchan berdecih. "Kau tidak pernah mencintaiku, Ruby"
"Tap--"
"Diam!" Bentak Yeolchan membuat Ruby dan Hyesoo membeku di tempat mereka berdiri.
"Kau, tidak punya urusan denganku maupun Hyesoo. Jadi kau tidak perlu repot-repot mencampuri hubunganku dengan Sooyeol atau Hyesoo"
Yeolchan meraih tangan Hyesoo lalu meninggalkan Ruby yang masih berbicara tak jelas apa maunya.
Genggaman Yeolchan di tangan Hyesoo semakin erat, tanpa sengaja malah menyakiti Hyesoo.
"Yeol" Panggil Hyesoo lirih. "Yeol tanganku sakit"
Yeolchan tidak peduli ia terus menyeret Hyesoo hingga sampai tempat mobil mereka terparkir.
"Masuk!" Perintah Yeolchan setelah melepas genggaman tangannya. Hyesoo hanya menurut. Ia tahu Yeolchan sangat marah.
Selama perjalanan pulang ke rumah, tidak ada perbincangan apapun. Yeolchan berulang kali menghela nafas kasar, meredam emosinya saat Hyesoo mencoba untuk mengajaknya berbicara, namun Yeolchan terus saja mengabaikannya.
Beruntung Yeolchan tidak mengendarai mobil dengan ugal-ugalan yang bisa saja membahayakan mereka nyawa mereka berdua.
**
"Yeol, mianhaeyo" Ucap Hyesoo lirih. Hyesoo berdiri di ambang pintu kamar tamu yang sejak dua malam lalu ditempati Yeolchan.
Yeolchan terus sibuk mengemasi barang-barangnya, menulikan pendengarannya.
Hyesoo merasa diabaikan namun tidak menyerah menjelaskan alasannya berbohong tanpa diminta Yeolchan.
"Yeol, maafkan aku. Aku tahu aku salah, aku sudah membohongimu, tapi aku pastikan aku hanya bohong soal nama bukan yang lain"
Yeolchan menghentikan kegiatannya, ia menatap Hyesoo tajam.
"Kau tahu, yang kau sebut hanya kebohongan itu sudah membuatku terlihat bodoh di matamu"
"Bagiku tidak sama sekali, kau--"
"Kebohongan tetaplah kebohongan Hyesoo" Bentak Yeolchan memotong ucapan Hyesoo.
Hyesoo menunduk, "aku mohon maafkan aku, aku benar-benar minta maaf"