Hari ini aku bingung dengan perasaan ku sendiri, kenapa aku sangat bahagia sekali hari ini. Apakah karena nanti pulang kerja, aku bertemu dengan vino. Tapi vino sekarang bukan seperti vino yang dahulu. Kita sekarang sudah tidak ada hubungan. Pacar bukan, teman pun juga bukan. Tapi kenapa perasaan berdebar ini masih ada.
Aku berangkat kerja seperti biasa, jalan kaki menuju halte terus naik bus. Dengan aktivitas kerja yang kejar deadline membuat pikiran pusing.
Tak terasa jam istirahat pun telah tiba. Aku pergi ke kantin untuk makan siang. Aku di kantin bertemu teman sekantor namanya Beni dan Vina. Mereka berdua menghampiri meja makan ku.
Vina memulai obrolan dengan ku. "Boleh aku duduk di sini, Silvi."
"Iya, silahkan boleh," kataku sambil mempersilahkan mereka berdua duduk.
"Aku melihat kamu kok sendirian setiap kali ke kantin?" tanya Vina dengan ekspresi penasaran.
"Aku karyawan baru, belum banyak yang kenal. Makanya aku sendirian," jawab ku
"Lain kali kalau mau makan, ajak kita berdua saja. Biar ramai biar kamu ada teman tidak sendirian," kata beni dengan tersenyum.
"Benar, tidak apa-apa. Tidak menggangu kalian berdua?" tanya ku dengan ekspresi penasaran.