Setelah sampai di rumah. Beni berpamitan dan langsung pulang. Di rumah aku berfikir. Apakah hubungan ini memang benar cinta atau cuma kebutuhan. Sejak putus dengan vino. Aku tidak pernah merasakan apa yang namanya jatuh cinta. Setelah berfikir dan tidak menemukan jawabannya. Aku tidur karena capek sekali habis perjalanan.
Tidur ku sangat lelap sekali. Tiba-tiba tak terasa matahari sudah terbit memancarkan sinarnya. Aku bergegas untuk bangun karena kesiangan. Aku lupa Menganti tasku jadi aku memakai tas yang lama. Aku buru-buru sekali. Alhamdulillah aku bersyukur tidak ketinggalan bus.
Setelah sampai di kantor. Aku berjalan dengan nafas cepat karena ngos-ngosan dan berkeringat. Karena tadi lari-larian dari halte ke kantor.
Di jalan aku bertemu Vina. Vina menyapaku. "Ada apa vi, kok mandi air keringat?"
"Hampir saja aku tadi ketinggalan bus. Untung tidak ketinggalan. Dari tadi aku lari maraton terus vin. Makanya keringat ku begini seperti habis mandi. Kamu bawa makeup vin. Aku pinjam vin tadi aku lupa bawa," kataku dengan masih ngos-ngosan.
"Aku bawa, ayo aku anterin ke toilet." Vina mengantarkan aku toilet aku sangat berterima kasih kepada Vina karena sudah membantu.
Setelah memoles makeup ku yang luntur kena keringat. Aku dan Vina kembali ke tempat kerja. Di jalan aku bertemu dengan beni.
Beni menyapa kami duluan. "Kalian berdua habis dari mana?"
"Habis dari toilet Ben," jawabku dengan tersenyum.