First Love

Ika nurpitasari
Chapter #20

Bab 20 Kesedihan

Aku sangat terkejut ketika melihat panggilan tidak terjawab di handphone ku sebanyak sepuluh kali. Panggilan itu dari damar. Karena panggilan itu tidak aku angkat. Aku sedang sibuk bekerja karena kejar deadline. Setelah ku buka pesan ku, ternyata damar meninggalkan sebuah pesan.

Isi pesan dari damar. Assalamualaikum mbk, maaf menganggu waktu kerja mbk. Aku cuma mau memberitahukan innailaihi wa innailaihi rojiun bahwa mas vino sudah meninggal dunia tadi malam mbk. Tadi pagi sudah dikuburkan. Aku sudah menghubungi mbk dari tadi malam. Tapi tidak mbk angkat. Bila ada salahnya mas vino. Saya mewakili mas vino untuk mengucapkan maaf dan terimakasih banyak. Karena di sisa waktunya mas vino. Mas vino bisa bertemu dengan mbk Silvi.

Seketika aku terkejut dan aku tidak bisa fokus dengan kerjaan ku. Aku membalas pesan dari damar untuk bertanya alamat kuburannya vino. Aku meminta ijin pada atasan di kantor untuk melayat ke kuburan. Aku diijinkan untuk melayat. Aku tidak memberitahu beni karena beni sedang sibuk. Aku melayat sendirian.

Di kuburan vino, aku menangis sejadi-jadinya. Aku berulang kali meminta maaf kepadanya. Meminta maaf karena tidak bisa memberikan kebahagiaan di sisa hidupnya. Aku merasa bersalah karena tidak mencari dan memberikan kesempatan kepada vino. Semoga kamu lebih bahagia di sana vino. Sekarang kamu sembuh dan tidak sakit lagi. Kau akan tetap menjadi seseorang yang pernah mengisi hatiku. Kau akan tetap menjadi kenangan terindah untukku. Kau akan tetap menjadi seseorang di masa laluku yang paling aku cintai. Maafkan aku vino.

Aku merasa bersedih kehilangan vino untuk yang kedua kalinya. Tapi ini kesedihan yang tidak bisa di ungkapkan. Karena aku tidak akan bertemu dengannya untuk selamanya. Cinta pertamaku yang penuh dengan kenangan indah dan penuh dengan kenangan.



*****


Lihat selengkapnya