Apakah ini sebuah kutukan?
Aku menganggapnya demikian karena hal ini membuat masa SMA-ku menjadi neraka dunia bagiku. Aku adalah korban penindasan saat itu. Penyebabnya adalah OCD-ku ini. Meskipun yang kudapati hanya penindasan secara verbal ataupun berupa pesan-pesan yang berisi betapa anehnya diriku.
Sebagian orang ada yang bertahan melewati penindasan dan label buruk selama masa SMA. Dan sebagian lagi tidak. Sedangkan aku sendiri termasuk orang yang melarikan diri, aku memutuskan untuk mengikuti homescholing di tahun keduaku. Kejadian itu terlalu membekas bagiku.
Sebenarnya, aku berusaha untuk menyingkirkan anggapanku mengenai OCD yang menjadi kutukan bagiku. Karena sebagian lagi diriku yang lain percaya bahwa ini adalah caraku mengingat seseorang.
Lima adalah angka yang sempurna untukku. Lima sesuai dengan jumlah anggota keluargaku.
Satu untuk Ayah.
Dua untuk ibu.
Tiga untuk Daryl, kakak lelakiku.
Empat untuk diriku sendiri.
Dan angka lima untuk Rachel, adik perempuanku.
Ya, Rachel. Aku tak boleh melupakannya. Rachel yang menghilang sepuluh tahun yang lalu, tepat di hari ulang tahunku. Polisi mengatakan jika ini adalah kasus penculikan dan mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk menemukan Rachel. Namun, sampai sekarang tak ada kabar sedikit pun mengenai adikku.
Pada saat itu, aku yang berumur delapan tahun sangat memahami jika aku tak memiliki kuasa untuk menemukan atau hanya sekedar mencari Rachel. Tapi aku tahu, bahwa aku hanya perlu mengingatnya dan yakin jika Rachel masih hidup di luar sana. Dan sejak saat itu aku mulai terobsesi dengan angka lima.