Blurb
Ian baru ditinggal wafat ayahnya. Ibunya sudah lebih dulu meninggal dunia ketika Ian SD. Terpuruk dalam duka, Ian putuskan pindah, membangun hidup baru. Ia jual rumahnya, tinggalkan sekolahnya dan pergi entah hendak ke mana. Hanya saja, ketika Ian duduk di terminal bis tanpa tahu mau menaiki bis yang mana, ia dihampiri seorang gadis berkerudung tak beralas kaki. Gadis itu mengaku tidak ingat namanya. Gadis itu hanya ingat kalau dia baru saja melarikan diri dari sebuah rumah sakit karena ada seseorang yang hendak membunuhnya. Gadis itu mengaku kalau dia telah membunuhnya lebih dulu.
Ian terkejut, sulit untuk percaya. Tapi, iba dan kasihan membuat Ian mencoba menolongnya. Ian sempat memberi saran untuk melapor ke polisi dan Ian bersedia mengantarnya. Hanya saja, di tengah jalan, Ian dan gadis itu dihujani tembakan! Jelas ada yang mencoba membunuh gadis itu! Mereka sempat lari, tapi kemudian si gadis memilih untuk melawan.
Ian saksikan gadis itu berkelahi dengan ketangkasan super yang Ian yakin mustahil dimiliki gadis seusia dia. Ketika Ian saksikan gadis itu membunuh lawannya, Ian membeku. Ngeri dan takut membuat Ian sulit memahami situasi sebenarnya. Namun gadis itu menarik tangan Ian, mengajaknya lari. Ya, lari, karena yakin kalau orang yang hendak membunuhnya itu tidak sendirian. Mereka lari! Kabur seperti burung yang beterbangan setelah tembakan pemburu meleset .....
Ian memang memilih untuk memulai hidup baru, tapi jelas Ian tidak meminta hidup dalam perburuan yang Ian tidak mengerti. Siapa yang hendak membunuh gadis ini? Apa alasannya? Siapa gadis ini sebenarnya? Lebih-lebih, Ian tidak tahu seberapa dalam ia bisa terlibat.