Blurb
Apa yang engkau pikirkan tentang bunga-bunga? Sebuah tanda cinta dan kasih sayang? Atau metafora bersayap dalam syair para pujangga? Apa pun bentuknya, bunga selalu memiliki ruang tersendiri bagi penduduk dunia. Di satu sisi, bunga menjadi simbol universal untuk menyatakan cinta dan kasih sayang. Di sisi lain, bunga dijadikan sebagai simbol perdamaian dan perlawanan. Lalu, bagaimana dengan sebuah negeri yang menggantungkan hidupnya pada bunga-bunga?
Mari kukisahkan padamu sebuah hikayat dari negeri yang jauh. Florena, negeri seribu bunga. Sebuah daratan terbentang yang dihiasi oleh beragam sekar yang terhampar. Negeri flamboyan yang terkenal lewat warna dan aroma. Sebuah negeri yang diyakini penuh oleh keindahan, kehangatan, dan cinta.
Bagi rakyat Florena, bunga bukanlah sekadar, cuma, hanya, masih, meski, dan tapi. Bunga tak lain adalah bagian dari siklus kehidupan itu sendiri. Di sini, bunga dihargai sebagai sebuah mahkota. Detak jantung yang membuat negeri ini selalu hidup.
Namun, siapa sangka bahwa bunga yang besemi justru menyisakan misteri yang diselimuti oleh elegi?
Selamat datang di Florena. Negeri yang penuh dengan keindahan, kehangatan, dan cinta.