Hari sudah mulai malam, matahari sudah mulai tenggelam di arah barat..
Udara panas siang hari mulai berganti menjadi dingin.
Cahaya matahari mulai meredup, sinarnya yang kemerahan terlihat seperti memisahkan daratan dengan cakrawala.
Alvaros dan Rashuna akhirnya sampai di Strondum.
Strondum, sebuah kota yang tidak terlalu besar namun cukup ramai.
Dilindungi oleh dinding-dinding batu yang mengitari kotanya.
Dilalui oleh sebuah sungai kecil yang bercabang-cabang hingga ke berbagai penjuru kota.
Terdapat sebuah benteng yang cukup besar di tengah kota, tempat para prajurit dan penyihir Ceres yang bertugas di situ.
“Nah, kita sudah sampai.” Kata Rashuna.
“Akhirnyaaa... capek sekali aku berjalan.” Kata Alvaros.
Sampai di gerbang kota, mereka dicegat oleh penjaga.
“Berhenti! Sebutkan tujuan kalian!” Kata salah seorang penjaga.
“Ah... Aku baru pulang dari Irenbelle.” Kata Rashuna.
“Oh, Nona Rashuna! Baik, silakan masuk. Mohon segera melapor ke komandan!” Kata penjaga tersebut.
Penjaga itu lalu melihat Alvaros. “Tunggu! Siapa kau?”
Rashuna segera memberitahu kepada penjaga itu mengenai Alvaros.
“Tenang, dia bersamaku. Meskipun wajahnya nggak meyakinkan dan kadang nggak ngotak, tapi dia sama sekali nggak berbahaya.”
Mendengar kalimat Rashuna, Alvaros menjadi agak jengkel.
“Ngg..Nggak ngotak!?”