Pagi pun datang. Empat orang yang sangat kelelahan akibat pekerjaan dan perjalanan panjang masih tertidur pulas di ranjangnya masing-masing.
“Al... Al...”
“Alvaros...”
“HUWAAH!” Teriak Alvaros kaget disusul dengan terbangunnya mereka bertiga.
“Ada apa!? Ada apa!?” Kata Oliver panik sambil memasang kuda-kuda.
“Kau ini... Bisa tidak sih kebiasaanmu jadi alarm itu dihilangkan?” Kata Cliff kesal.
Jim yang terkejut tidak bisa berkata apapun karena pusing.
“Iya, maaf... maaf...” Kata Alvaros.
“Sebenarnya kau ini kenapa sih? Tiap kali tidur malam selalu saja bangun dengan kaget begitu.” Tanya Cliff.
“Oh, tidak apa-apa kok. Bukan masalah besar.” Jawab Alvaros.
Tiba-tiba kamar mereka diketuk.
“Masuklah, kami sudah bangun.” Kata Alvaros.
Seorang prajurit masuk.
“Maaf mengganggu, yang bernama Oliver dan Alvaros yang mana?” Katanya.
Alvaros dan Oliver mengangkat tangannya.
“Kalian berdua dipanggil oleh Jenderal Andrea.”
“Sepagi ini? Kami bahkan baru saja bangun.” Keluh Alvaros.
“Kalau sudah selesai bersiap mohon segera menemui beliau, ada sesuatu yang penting.”
Mereka mengangguk kemudian prajurit itu meninggalkan mereka.
“Memang ada apa sih, memanggil kalian sepagi ini? Hanya kalian berdua lagi.” Kata Cliff.
Alvaros mengangkat kedua bahunya.
Alvaros dan Oliver lalu bersiap-siap, mencuci muka mereka, berpakaian dengan pantas lalu turun untuk sarapan. Sementara Cliff dan Jim melanjutkan tidur mereka.
“Bagaimana tidur anda, tuan?” Sapa pemilik penginapan.
“Cukup nyenyak, hanya saja pagi kami sedikit terganggu karena ada suara orang berteriak tadi.” Kata Alvaros.