Alvaros memastikan arahnya berjalan sebelum berangkat menggunakan peta, lalu memacu kudanya keluar dari kota.
Alvaros menuju arah barat laut, lokasi Castella di peta.
Seperti yang dikatakan oleh pengurus kuda tadi, kuda yang Alvaros tunggangi berlari dengan cepat dan staminanya sungguh luar biasa.
“Mantap nih kuda.” Pikir Alvaros.
Akhirnya Alvaros sudah dekat dengan Castella. Dari kejauhan ia bisa melihat puing-puing kota yang di atasnya berdiri tenda-tenda Ceres.
Alvaros lalu berhenti dan turun dari kudanya di bawah sebuah pohon yang cukup dekat dari situ.
Ia berganti pakaian dan mengikatkan kudanya di situ.
“Baiklah, sekarang saatnya bekerja.”
Alvaros berjalan mendekati Castella dan sukses masuk ke kamp Ceres.
Meski ia terlihat seperti orang Ceres, tetap saja ia gugup karena memasuki kamp musuh sendirian. Prajurit-prajurit di situ cukup banyak, ada yang sedang mengasah senjatanya, bercanda dengan rekannya, ada juga yang hanya berlalu lalang.
“Hei kau!” Seru seorang prajurit.
Alvaros terkejut mendengar seruan prajurit tersebut. Ia menoleh kanan dan kiri memastikan kalau bukan dia yang dipanggil.
“Iya, kau! Malah celingak-celinguk!” Seru prajurit itu lagi.
“Mampus aing.” Pikir Alvaros.
Alvaros lalu berjalan menghampiri prajurit yang memanggilnya.
“Sini lah, kita makan dulu. Tidak usah kaku begitu, kau berjalan seperti orang ketakutan saja!” Kata prajurit itu ramah.
“I... Iya...” Balas Alvaros.
“Kau dari kesatuan mana? Aku belum pernah melihatmu.” Tanya prajurit itu.
“Emm... Aku... Aku dari Baer...” Jawab Alvaros gemetar.
“Oh, yang baru datang yah! Pantas aku belum pernah melihatmu! Aku dari Acharn! Lalu mereka berdua ini dari Strondum dan Naur!” Kata prajurit itu sambil mengenalkan beberapa prajurit yang duduk dengannya.
“Ah... Iya... Anu...” Alvaros mencari alasan agar ia bisa keluar dari perkumpulan itu.