“Setelah ini, apa yang mau kau lakukan?” Tanya Rashuna pada Alvaros.
“Entahlah, aku juga tidak tahu.” Jawab Alvaros.
“Aku selama ini hanya bergerak berdasarkan perintah. Aku sudah melalaikan satu perintah yang diberikan padaku, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.” Lanjutnya.
“Kalau begitu, mau temani aku?” Tanya Rashuna.
“Ke mana?” Balas Alvaros.
“Di mana kalian menahan keluarga bangsawan yang mencuri artefak kami?” Tanya Rashuna.
“Itu... Memangnya kau mau ke sana?” Balas Alvaros.
“Kurasa aku akan membantumu menyelesaikan salah paham di antara dua negara kita.” Kata Rashuna.
“Maksudmu? Kau berarti setuju kalau perang ini memang tidak beres?” Tanya Alvaros.
“Aku hanya berpikir... Kalau orang Dragnite memang sejahat itu, tidak mungkin mereka merawatku hingga seperti sekarang.” Kata Rashuna.
“Oh iya, kemarin sepertinya Robert mengatakan sesuatu padamu?” Tanya Alvaros.
“Dia cuma berpesan padaku untuk tidak macam-macam di kamp ini. Aku bebas berkeliaran tapi jangan sampai mengganggu warga.” Jawab Rashuna.
“Meski bebas berkeliaran, ia juga berpesan agar aku tidak terlalu banyak di luar, itu karena semua orang di sini sangat membenci orang Ceres atas apa yang telah kami lakukan terhadap kota mereka.” Tambahnya.
Alvaros manggut-manggut mendengar jawaban Rashuna.
“Bukankah dia itu sangat baik? Merawat orang yang setanah air dengan orang-orang yang menghancurkan kotanya?” Tambah Rashuna lagi.
“Maka dari itu kau berpikir untuk membantuku menuntaskan perang ini?” Tanya Alvaros.
Rashuna mengangguk.
Alvaros lalu berpikir, sebenarnya bukan pilihan yang buruk untuk menyelidiki kasus ini sendiri. Malah ia bisa lebih bebas melakukannya tanpa terikat dengan posisinya. Toh juga kemungkinan semua orang mengira dirinya sudah mati karena tidak kembali dari Castella.
“Baiklah, aku ikut. Bangsawan itu ditahan di kediamannya di Doveport. Kalau berjalan, sepertinya akan memakan waktu sekitar.... err.... Berapa ya? Ini daerah mana sih?” Kata Alvaros.
“Apa yang kalian rencanakan?” Kata Robert yang tiba-tiba masuk.
Alvaros dan Rashuna terkejut melihat Robert.
“Aku tanya kalian, apa yang kalian rencanakan?” Tanya Robert.
“Kami mau ke Doveport, kira-kira berapa hari untuk sampai ke sana?” Balas Alvaros.
“Kau belum menjawab pertanyaanku, aku juga tidak akan menjawab pertanyaanmu.” Kata Robert dengan tatapan tajam.
“Kami berniat untuk menyelidiki sendiri mengenai kejanggalan perang ini. Aku merasa orang Dragnite tidak mencuri artefak kami.” Jawab Rashuna.
“Memangnya kalian bisa melakukannya? Kalian memangnya bisa tanpa bantuan dari siapapun?” Kata Robert lagi dalam logat Ceres.
“Sial, ini orang sama sekali nggak mirip anaknya, menyeramkan.” Pikir Alvaros.
“Kami yakin!” Jawab Rashuna.
“Apa yang membuatmu begitu yakin? Kalau kau yakin pelakunya bukan Dragnite, berarti kau telah mengkhianati negerimu sendiri.” Kata Robert lagi.
“Aku memang tidak sudi untuk mengkhianati negeriku, tapi bukankah sebuah tindakan yang amat memalukan bagi sebuah negeri yang terlalu gegabah dalam mendeklarasikan perang pada negeri lain yang belum terbukti bersalah? Aku rasa, dengan menyelidiki hal ini akan mengembalikan kehormatan negeriku.” Jawab Rashuna dengan tatapan tajam pula.
Mendengar jawaban Rashuna, Robert melunak, ia tersenyum.
“Baiklah kalau itu yang menjadi keputusanmu. Kurasa aku salah menilaimu. Kalau kau sungguh-sungguh ingin melakukannya, kau mendapat dukungan dariku.” Kata Robert.
Rashuna tersenyum lega mendengar perkataan Robert.
“Dan kau, prajurit. Dengan mulainya kau menjalani ini sebagai tindakan pribadi, itu sungguh sudah menyalahi kode etik kita sebagai prajurit. Apakah kau yakin dengan hal ini?” Tanya Robert.
“Untuk apa lagi aku ragu? Toh dari awal itu adalah tujuanku. Selain itu, orang-orang juga mungkin juga mengira kalau aku sudah mati.” Jawab Alvaros penuh keyakinan.