Flowers of Battlefield

Alexandro Pradeska Gunawan
Chapter #40

Tansy

Alvaros tertegun, dia masih tidak percaya kalau yang dilihatnya itu adalah Jim.

“Lah, kalian saling mengenal?” Kata pria muda itu.

“Kami pernah menjadi rekan sebentar. Waktu itu dia saya sedang berada di Strondum, yang mulia.”

“J... Jim... Tapi, rambutmu...”

“Oh, ini? Ibuku orang Dragnite, aku mewarisi pigmen rambutnya, ayahku adalah salah satu penyihir Ceres.

“Jadi, orang ini yang kaumaksud waktu itu, Jun?” Kata pangeran.

Jim mengangguk.

“Kau... Bisa-bisanya kau berkhianat!” Seru Alvaros.

“Berkhianat? Maaf, aku ini dari awal berada di pihak Ceres. Aku ditugaskan untuk memata-matai pergerakan regu pengintai. Susah lho beradaptasi dengan lingkungan Dragnite yang serba kerja tangan, beberapa kali aku juga keceplosan. Untunglah aku berhasil masuk menjadi regu pengintai, bahkan Komandan Matthew sama sekali tidak curiga padaku! Gila, otak kalian benar-benar hanya diisi otot saja ya.”

“Lalu... Bagaimana dengan Cliff dan Oliver?”

“Mereka berdua? Entahlah, mungkin sudah mati.”

“Grrr! JIIIMMM!!” Alvaros murka, ia berusaha maju menyerang mereka berdua, namun sekali lagi ada tekanan yang membuatnya kembali terhempas.

“Ups, hampir saja.” Kata pangeran.

Alvaros meronta-ronta, ia menggeram.

“Kalian berdua sudah saling mengenal, ya. Tidak sopan kalau aku tidak memperkenalkan diri juga. Perkenalkan, aku Sveinn, pangeran negeri ini.”

“Ah iya, kau memanggil dia Jim? Maaf, tapi namanya adalah Juno.”

Alvaros menatap tajam mereka berdua.

“Kau ini... Orang Dragnite yang membawa lari gadis ini kan?” Tanya Sveinn.

Alvaros tidak menjawab.

“Hei, kalau ditanya itu jawab!” Juno mencekik Alvaros dengan sihirnya.

“Sudah, sudah. Jangan cekik dia. Kita harus berterimakasih padanya karena sudah membawa gadis ini kembali ke Ceres.” Kata Sveinn.

Juno melepas cekikannya.

“K... Kalian monster! Terutama kau! Kau mengorbankan ribuan nyawa penduduk untuk memenuhi tujuanmu!” Kata Alvaros dengan tatapan tajam ke arah Sveinn.

“Aduh... Tenang dong. Memang benar aku mengorbankan ribuan nyawa penduduk, baik penduduk Ceres atau Dragnite. Tapi, itu harus dilakukan kalau mau Ceres tetap hidup. Sebagai seorang pangeran, aku harus mengutamakan kepentingan rakyatku kan? Kalau kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan?” Kata Sveinn.

Alvaros tak bisa menjawab.

“Nah, kau juga tak bisa menjawabnya kan? Semua orang juga sama, mereka selalu saja menentang ideku, tapi mereka tidak bisa memberiku jalan yang lebih baik. Demikian juga ayahku yang sudah tua itu, dia pikir Ceres bisa bertahan kalau tidak melakukan apapun? Hah! Omong kosong...”

“K... Kau...” Gerutu Alvaros.

Sementara itu...

Sihir dari Rennd dan Elmeria saling bertabrakan satu sama lain.

Kekuatan keduanya imbang. Saat Rennd melancarkan serangan, selalu bisa ditangkis Elmeria, begitu juga sebaliknya.

“Kau ini tidak mau menyerah ya?” Kata Elmeria tegang.

“Aku sudah bertekad, aku akan menyelamatkan putriku.” Sahut Rennd.

“Huh! Coba saja kau bertahan dengan tekadmu itu.” Kata Elmeria melancarkan serangan pada Rennd.

“Aku tidak akan kalah darimu!” Rennd membalas perkataan Elmeria diikuti serangannya juga.

Lihat selengkapnya