Flowers of Battlefield

Alexandro Pradeska Gunawan
Chapter #44

Orange Blossom

Alvaros dan Rashuna akhirnya keluar dari bangunan itu.

Mereka pergi menuju istana raja dengan membawa artefak yang hilang.

Ketika sampai di gerbang...

“Berhenti! Siapa kau dan apa keperluanmu!?” Kata penjaga mencegat mereka berdua.

“Siapa mereka...?” Bisik Rashuna.

“Mereka penjaga, sudah kau diam saja.” Kata Alvaros pada Rashuna.

“Ahem... Aku ingin bertemu dengan sang raja. Aku membawa artefak yang hilang.” Kata Alvaros sambil menunjukkan kristal artefak pada penjaga.

Penjaga itu terkejut.

“Ini sungguhan! Sebentar, saya akan memberitahu yang mulia!” Kata salah seorang penjaga sambil berlari masuk ke dalam istana.

Beberapa saat kemudian...

“Silakan, yang mulia sudah menunggu di dalam.” Kata penjaga itu.

Alvaros yang masih menggendong Rashuna masuk ke dalam istana.

Ketika masuk ke dalam ruang singgasana, Alvaros berlutut menggunakan satu kaki.

“Siapa itu?” Bisik Rashuna.

“Ssstt...!” Alvaros memberi isyarat supaya Rashuna diam.

“Salam, yang mulia raja.” Kata Alvaros, memberi salam pada raja Ceres.

“Berdirilah.” Kata raja Ceres.

Alvaros lalu berdiri.

“Katamu kau membawa artefak yang hilang, bisa kau tunjukkan padaku?” Kata raja Ceres.

“Tentu, yang mulia.” Kata Alvaros sambil mengeluarkan kristal artefak itu dari sakunya.

“I...Itu kan...” Kata raja Ceres terbelalak.

“Tapi yang kuingat sinarnya tidak seterang ini.” Lanjutnya.

“Memang benar, yang mulia. Saya mendapatkan sebuah batu kristal dari Thilivern, batu kristal itu nampaknya mengisi kembali energi artefak yang sudah mau habis.”

“Thi... Thilivern katamu!?” Seru raja Ceres terkejut.

Lihat selengkapnya