Aku melanjutkan Kuliah ke Kota karena keinginan Ayah untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, Aku ambil jurusan dibidang Ilmu Gizi aku belajar dengan tekun sehingga IPK lumayan bagus, Aku ingin membanggakan kedua orang-tuaku karena mereka telah berjerih lelah membiayai pendidikankan Aku.
Setelah semester genap Aku pulang ke Desa dan bertemu dengan kekasih yang sangat kucintai Mas Bram. Sudah setahun kita hanya LDR jadi rindu membahana di hatiku dan terjadilah apa yang membuat hidupku penuh cerita derita karena Cinta yang menggelora mengalahkan semua, dari pertemuan kembali dengan Mas Bram dengan kisah cinta penuh penyerahan total hilangnya keperawanan sampai Aku memiliki seorang anak yang entah kemana Papanya, pergi meninggalkan Aku dengan menanggung beban penderitaan, hinaan yang harus ku tanggung dimasa mudaku. Pupus sudah harapan dan masa depanku dalam meraih cita-cita, hancur lebur tak berbekas. Hidupku dalam nestapa karena kesalahan dan kebodohanku yang kulakukan harus kutanggung seumur hidup hanya untuk kenikmatan sesaat.
Terlalu menyedihkan untuk diingat Tuhan beri hambamu kekuatan dalam menghadapi semua ini berikan petunjuk-Mu harus bagaimana melalui hidup dalam keterpurukan tapi Tuhan memberikan anak yang sangat kusayangi dan kuberi nama Mila, Dia sangat lucu dan imut membuat semua orang menyukainya karena Mila lah Aku harus kuat dan bertahan hidup.
"Yess, Aku harus berjuang demi anakku" Pikirku dalam hati tidak ada kata menyerah kalau mau berusaha Tuhan pasti membuka jalan.