Suara handphone ku tiba-tiba berdering, membuyarkan semua kenangan yang terjadi di Desaku, suara Lina mengatakan ....
"Ran, sudah ada kamar kost samping tempatku, nanti Aku sampaikan sama Ibu Kost kalau Kalian mau tempati, jadikan Ran?" Yah Aku ada minta untuk Lina carikan tempat kost.
"Jelas jadi Lin, makasih yah sudah mencarikan tempat kost buat Kami” sahut ku.
Aku dan Anakku berkemas-kemas persiapan untuk berangkat ke Kota.
“Ma, bawa boneka poppy ini juga yaah” terdengar suara Anakku menunjukan boneka berbentuk beruang kepunyaannya.
"Iya Anakku sayang, bawa aja semua yang mau Mila bawa yaa” sambil menatap anakku dengan gemas.
Ayah membantu mengangkat barang bawaan kami ke mobil yang dicarter, kulihat wajahnya sangat sedih Aku tahu Ayah sangat sayang sama Mila, waktu Mila baru lahir beliau dan Ibu juga yang membeli semua perlengkapan bayi dan tetek bengeknya termasuk Poppy boneka beruang kesayangan Mila, setiap pagi Ayah dan ibu selalu bermain dengan cucunya
“Aduuh cucuku sayang, ehhmm gemas dan lucu yaah Bu, cantik seperti anak kita” Kata Ayah
“Cantik seperti Neneknya juga dong” timpal ibu sambil tertawa.
Mereka bahagia sekali memiliki cucunya walaupun Aku tahu banyak sindiran dan gosip dari tetangga bahwa cucunya tidak ada papanya istilah anak haram tapi Ayah dan Ibu tetap tegar menghadapi semuanya dan karena merekalah Aku menjadi kuat menjalani hari-hariku.
Tibalah Aku dan Mila berpamitan kepada Ayah dan Ibu.
“Ayah, terimakasih, sudah menjaga kami, sekarang saatnya kami mandiri dan tidak ingin merepotkan kalian berdua”
Kulihat ibu berurai air mata seakan -akan tidak ingin kita pergi tapi Ayah lebih tegar melepas kami hanya terdengar beliau berkata,
“Rani anakku, Kamu dan Cucuku tidak pernah merepotkan kita, bahkan kalau Kamu mau biar Mila kita jaga”