Safina terlahir tujuh menit lebih dahulu dari Safini, Safina dengan nama panggilan Ina dan Safini dengan panggilan Safini. Mereka terlahir kembar, wajah mereka sama, bentuk tubuh bahkan tinggi badan mereka sama.
Tapi keadaan tubuh dan karakter Safina dan Safini sangat berbeda, Safina menyukai menggunakan celana jeans dan Safini menyukai menggunakan dress. Safina yang menyukai memakai sepatu kets, sementara Safini yang menyukai memakai sepatu heels. Safina menyukai warna biru, dan Safini menyukai warna pink.
Safina terlahir sempurna, tapi tidak dengan Safini. Safini sejak lahir divonis dokter menderita sakit jantung, jantung Safini yang sangat lemah membuat Safini tidak boleh marah dan sedih secara berlebihan.
Safina dan Safini terlahir dari salah satu keluarga kaya raya, ayah mereka bernama Surya Seta, ibu mereka bernama Lisa Kartika. Mereka memiliki dua kakak, kakak pertama bernama Samudera Seta dan Kakak kedua bernama Shinta Putri.
Sejak kecil, keluarga mereka lebih menyayangi Safini daripada Safina. Mereka berfikir Safini harus mendapatkan kasih sayang lebih banyak dari Safina yang terlahir sempurna. Safina dan Safini sejak kecil selalu bersekolah ditempat yang sama, agar saat Safini sakit, maka Safina bisa merawat Safini.
SAFINA DAN SAFINI YANG BERUSIA ENAM BELAS TAHUN
"Fini ayo cepat, hari ini hari pertama kita masuk SMA, jangan sampai kita terlambat karena kamu yang lama." Safina yang mulai emosi karena menunggu Safini.
"Sabar, aku masih makan," ucap Safini dengan santai dan melanjutkan makan.
"Kamu lama, aku tinggal."
"Ayo kita berangkat, kamu menghilangkan nafsu makan aku," Safini marah dan menuju ke mobil, Safina dan Safini akhirnya berangkat ke sekolah. Pagar sekolah hampir tertutup, yang menandakan bahwa mereka terlambat.
"Ayo lari Fin supaya tidak terlambat."
"Aku tidak mau lari, kamu tahu aku tidak boleh capek," Safini marah.
"Terserah, aku tidak peduli kalau kamu sampai di hukum." Safina berlari menuju lapangan, dimana semua orang berkumpul. Safina mendengar suara orang-orang yang meniup peluit, dan tanpa sengaja Safina menabrak seseorang.
BRUKKK
"Aduh," Safina yang terjatuh karena menabrak seseorang.
"Kamu ini bagaimana, kalau jalan lihat-lihat." Seseorang yang marah-marah pada Safina, Safina menoleh ke atas dan melihat siapa yang menabraknya.
"Maaf kak, saya terburu-buru jadi menabrak kakak," ucap Safina dengan sopan.
"Saya maafkan, cepat kembali ke barisan," ucap pemuda tersebut dengan wajah galak.