"Bagus jika kak Rio semangat belajar."
"Kamu kenapa pagi-pagi sudah di minimarket dan kenapa sendiri, dimana supir kamu?" tanya Rio bingung.
"Tadi aku ke minimarket untuk membeli sarapan, aku belum sarapan." Safina tersenyum supaya Rio tidak khawatir.
"Kamu bohong," jawab Rio secara langsung.
"Maksudnya bohong?" Safina bingung.
"Kamu dimarahi orang tua kamu karena aku, sejak kecil kamu tidak pernah diperlakukan secara baik oleh keluarga kamu."
"Kak Rio salah, keluarga aku menyayangi aku. Mereka tidak marah karena kak Rio," jawab Safina berbohong.
"Baiklah jika kamu tidak ingin mengatakan yang sejujurnya," ucap Rio pasrah.
"Maaf kak, aku harap kakak tidak pernah membenci keluarga aku, walaupun kakak tahu perlakuan mereka terhadap aku," ucap Safina sambil menunduk.
"Sayang, aku akan selalu bersama kamu, apapun yang kamu lakukan. Aku akan selalu mendukung kamu dan ada disamping kamu," ucap Rio memegang tangan Safina, Safina menatap Rio. Rio tersenyum pada Safina dan Safina membalas senyuman Rio.
"Terima kasih kak Rio sudah mencintai dan menyayangi aku."
Mereka berdua sampai di sekolah, Rio mengantarkan Safina ke kelas. Rio berjalan menuju kelasnya, bel istirahat berbunyi, Rio datang ke kelas Safina.
Rio, Safina dan teman-teman Safina berjalan menuju kantin. Rio, Safina dan teman-teman Safina duduk ditempat yang sama "Kamu mau makan apa sayang?"
"So sweet banget kak Rio sama Ina," Bulan tersenyum melihat perlakuan Rio kepada Safina.
"Kami jadi iri sama kak Rio dan Ina," Anggi ikut menggoda Rio dan Safina.
"Sudah, kalian jangan ganggu kak Rio dan Ina, sekarang ayo kita beli makanan."
Tasya mengajak kedua sahabatnya pergi membeli makanan, meninggalkan mereka berdua. Tasya, Anggi dan Bulan pergi membeli makanan dan minuman lebih dahulu.
"Jadi kamu ingin makan dan minum apa?"
"Aku mau es jeruk dan bakso," Safina tersenyum.
"Baiklah tuan putri, tuan putri tunggu disini. Aku akan membeli makanan dan minuman kesukaan kamu."
"Aku bisa beli sendiri kak."