"Iya kak, kita pamit dahulu sama bapak, ibu dan Lilis ya kak."
"Iya sayang."
Rio dan Safina berjalan menuju bapak dan ibu penjual mie ayam, Safina mengatakan "pak, bu, Lilis. Saya pamit pulang ya, ada tugas yang harus saya kerjakan."
"Cepat sekali non, besok datang kesini lagi ya?" tanya bapak.
"Iya pak, besok saya usahakan untuk datang kesini lagi." Safina tersenyum.
"Baiklah non, besok kami tunggu kedatangan non Ina" Ibu tersenyum.
"Iya bu, saya dan kak Rio pergi dahulu. Permisi," ucap Safina sopan.
"Hati-hati di jalan kak," ucap Lilis sambil tersenyum.
"Iya Lilis, bye semua." Rio dan Safina pergi ke mobil, mereka masuk ke dalam mobil. Safina dan Rio berjalan menuju rumah sakit, saat sampai di rumah sakit, Rio dan Safina berjalan menuju ruangan mama Rio. Safina dan Rio masuk kedalam ruangan dan duduk di depan mama Rio.
"Lama sekali kalian, ada masalah apa? sepertinya serius sekali."
"Maaf ma, tadi kami makan dahulu, jadi agak lama. Ada masalah besar, Safini saudara kembar Ina memfitnah bahwa Ina pecandu drugs dan pernah menggugurkan kandungan. Mama ada cara untuk membuktikan bahwa semua itu hanya fitnah?"
"Bisa dengan tes drugs dan ke dokter kandungan, mama akan hubungi dokter Mirna untuk melakukan tes."
"Terima kasih ma," Rio tersenyum.
Mama Rio menelepon dokter Mirna, "Sebentar lagi dokter Mirna akan kesini, kebetulan dokter Mirna hari ini bertugas."
"Terima kasih ma, mama sudah mau bantu Ina," ucap Safina dengan sopan.
"Sama-sama sayang, kamu kan putri mama. Mama akan lakukan apapun untuk kamu," Dini tersenyum, beberapa menit kemudian dokter Mirna datang ke ruangan mama Rio.
"Ada apa Dini?"
"Duduklah Mirna, yang cowok anak aku namanya Rio dan yang disampingnya bernama Safina. Mereka butuh bantuan kamu," ucap mama Rio dengan serius.
"Bantuan apa? Mereka ingin memiliki anak? Tapi mereka menggunakan seragam sekolah," ucap dokter Mirna bingung dan duduk di samping Safina.
"Jadi begini, Safina punya saudara kembar bernama Safini, Safini mengatakan bahwa Safina pernah menggugurkan kandungan. Sekarang Safina akan dikeluarkan dari sekolah jika dia tidak bisa membuktikan bahwa semua itu hanya fitnah dan kebohongan," ucap mama Rio dengan serius.