Safina bahagia bisa merasakan kasih sayang orang tua seperti ini, tapi Safina sadar mereka bukan orang tua kandung Safina. Rio, Safina dan kedua orang tua Rio masuk kedalam rumah.
"Kamu mandi dahulu di kamar mandi Rio, Ina bisa pilih ingin menggunakan pakaian mama yang mana saja. Rio kamu juga mandi di kamar mama dan pakai baju papa saja nanti."
"Iya ma, Ina mandi dahulu ya." Safina pergi ke kamar Rio untuk mandi.
Rio masuk kedalam kamarnya, Rio melihat ibunya sedang duduk di kasur "Tapi baju papa kan besar semua, mama ambilkan baju Rio di lemari ya."
"Ya sudah, mama ambilkan baju kamu, kamu tunggu di ruang keluarga saja sama papa." Rio pergi dan menunggu di ruang keluarga bersama Dimas, beberapa menit kemudian mama Rio datang membawa baju untuk Rio. Rio mandi di kamar mandi milik orang tuanya, setelah selesai mandi, Rio dan Safina pergi ke ruang keluarga.
"Ayo kita makan," Dini tersenyum melihat putranya dan Safina, Safina dan Rio duduk berdampingan. Rio, Safina dan orang tua Rio makan bersama. Setelah selesai makan, Rio dan Dimas pergi ke kamar milik orang tua Rio, sementara Dini dan Safina pergi ke kamar Rio.
"Kamu istirahat sayang, besok kamu dan Rio akan pergi ke toko baju untuk membeli baju."
"Tidak perlu ma, Ina bisa menggunakan seragam sekolah yang tadi siang Ina pakai," ucap Safina dengan sopan.
"Jangan menolak permintaan mama, besok Rio akan mengantar kamu ke toko baju kemudian ke sekolah."
"Baiklah ma, Ina ikut apa kata mama saja."
"Ya sudah sekarang kita tidur, selamat malam sayang."
"Malam ma."
Safina terbangun di pagi hari, Safina tidak melihat melihat Dini. Safina berfikir 'aku bangun kesiangan ya, mama Rio sudah bangun sepertinya.'
Safina mandi dan menggunakan pakaian Dini, Safina turun ke bawah mencari semua orang. Safina berjalan menuju ruang keluarga, Safina melihat Rio dan Dimas sedang mengobrol bersama.
Safina menyapa "pagi pa, pagi kak Rio."
"Pagi sayang," jawab Rio tersenyum.
"Pagi putri papa," Dimas tersenyum.