"Sayang aku pergi ke sekolah dahulu ya, aku mencintai kamu selamanya Ina."
Rio pergi meninggalkan makam, Rio berangkat ke sekolah. Rio berjalan menuju kelasnya dengan wajah dingin, teman-teman Rio menyapa Rio. Rio tidak mendengar apapun, Rio hanya merindukan Safina. Rio terus berjalan ke kelas, Rio hanya terdiam.
Jam istirahat, "Rio ayo kita istirahat bersama," teman-teman Rio mengajak Rio, Rio mengangguk dan berdiri. Semua orang tahu, Rio berubah. Rio yang selalu bahagia berada disamping Safina, sekarang menjadi pendiam tanpa Safina disamping Rio.
Rio membeli bakso dan ice coklat, Rio duduk di meja bersama teman-temannya. Semua orang terkejut karena Rio memesan ice coklat, mereka hanya diam. Mereka tahu, ice coklat adalah kesukaan Safina. Rio makan dengan tenang, Safini dan ketiga temannya datang. Safini duduk disamping Rio, Safini tersenyum kepada Rio.
Rio menatap Safini dengan penuh kebencian, "Hay kak Rio."
Rio tiba-tiba mencekik leher Safini, "pembunuh," Rio sangat marah, semua orang berusaha melepaskan tangan Rio dari leher Safini.
Mereka tidak ingin Rio menjadi pembunuh, tapi tidak ada yang berhasil melepaskan. Teman-teman Safina datang dan melihat Rio mencekik leher Safini, Bulan mengambil handphone milik Safina yang ada di meja dekat Rio.
Bulan mencari video Safina, dan memutar dengan suara keras, Rio yang mendengar suara Safina, menoleh ke arah handphone tersebut.
"Ina," Rio tersenyum.
"Kak lepaskan tangan kak Rio dari nenek sihir itu, dia bisa mati," ucap Bulan panik.
"Ina tidak ingin ka Rio jadi pembunuh," ucap Tasya memberi tahu, Rio melepaskan tangannya dari Safini. Rio mengambil handphone Safina, Rio duduk di kursi melihat wajah Safina yang tersenyum, Safini bernafas dengan lega. Semua teman-teman Rio menyuruh semua orang untuk bubar.
"Jangan pernah dekati kak Rio, jika kak Rio membunuh kamu. Kami tidak akan membantu lagi," ucap Anggi marah. Bulan, Tasya dan Anggi pergi meninggalkan kantin.
Teman-teman Rio, sedih melihat perubahan Rio. Rio yang hancur karena kehilangan Safina, Jam pulang sekolah. Rio berlari menuju mobil, Rio pergi ke makam Safina. Semua teman-teman Rio mengikuti Rio, mereka melihat Rio berada di makam Safina.