"Bagaimana hasil kesehatan saya dokter?"
"Anda mengidap tumor otak stadium akhir."
"Akhirnya tidak lama lagi saya bisa bertemu kekasih saya Ina," Rio tersenyum bahagia.
"Ina? Apa nama kekasih kamu Safina Putri? Kamu anaknya dokter Dini?"
"Dokter kenal Ina?"
"Nama saya Tina, dokter yang merawat Safina selama dia sakit."
"Jadi dokter yang merawat Ina, kenapa dia tidak memberi tahu saya?"
Dokter Tina sedih mengingat masa lalu tentang Safina, "saat itu dia datang dengan gejala yang sama seperti kamu, sering sakit kepala hingga pingsan, dia juga melakukan tes laboratorium seperti kamu dan hasilnya dia terkena tumor otak stadium akhir."
"Apa ada cara untuk Ina sembuh?"
"Ada cara untuk Ina sembuh walaupun kecil kemungkinan, dengan cara operasi. Ina tidak mau karena dia tidak ingin melupakan orang yang dia sayangi, dia juga ingin saya merahasiakan semuanya dari dokter Dini." Dokter Tina menunduk sedih.
"Kalau begitu, tolong rahasiakan dari orang tua saya. Saya tidak ingin mereka bersedih, dan saya tidak ingin melakukan operasi. Kalau begitu saya permisi," Rio tersenyum dan pergi meninggalkan ruangan dokter Tina, Rio pergi ke pemakaman Safina membawa mawar putih.