oO0Oo
"Udah mau balik ya?"
Iraya atau kerap disapa Raya itu menoleh, "Iya, udah hampir jam 11 malam." jawabnya.
Mila meletakan sapunya, berjalan mendekati Raya,"pulang bareng aja, gue bawa motor kok." tawar Mila, teman kerja Raya di Cafe Berlian.
"Yaudah deh, gue tunggu ya." ucap Raya menarik kursi untuk di duduknya.
"Tunggu bentar yah, gue beresin ini dulu." pamit Mila membawa sapu serta beberapa peralatan kebersihan yang sempat di gunakannya.
Tak berapa lama kemudian, Mila sudah selesai dengan pekerjaannya, dan langsung mengajak Raya menuju parkiran dimana motornya berada.
Udara malam ini yang terasa dingin rasanya berkali-kali lipat lebih dingin dari malam-malam sebelumnya. Mungkin sebab hujan yang mengguyur kota dari pagi hingga sore tadi.
Raya merapatkan jaket yang dikenakannya, jaket berbahan tipis itu rasanya tidak mampu menghalau rasa dingin di malam ini.
Dalam keheningan, Raya dan Mila sama-sama terdiam menyaksikan pemandangan kota yang tidak pernah bosan mereka pandangi.
"Ara gimana keadaannya?" tanya Mila memecah keheningan diantara mereka.
"Ara udah baik-baik aja." jawab Raya kembali teringat keadaan Ara, saudari kembarnya yang beberapa hari lalu sempat di larikan kerumah sakit.
"Makasih ya Mila." ucap Raya tulus pada Mila.
Mila tersenyum, mengangguk pelan, kemudian langsung melajukan motornya.
Setelah kepergian Mila, Raya berjalan masuk kedalam rumahnya yang gelap, sepertinya Raya lupa membayar listrik.
Raya merogoh saku celananya, mencari kunci rumah yang memang selalu dibawanya karena selalu pulang malam.
Ceklek
Raya yakin jika Ara dan ibunya pasti sudah tidur. Dengan bermodalkan cahaya dari senter Hp nya, Raya berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum, dan juga membasuh wajahnya.
Tak butuh waktu lama untuk Raya menyelesaikan urusannya, setelahnya Raya berlalu menuju kamarnya.
Kamar yang tidak terlalu luas itu menjadi kamar Raya dan Ara, didalam kamar sudah disediakan dua kasur untuk mereka, sebuah lemari, dan beberapa peralatan lain.
Nyaman