oO0Oo
"Gue pingsan lagi ya Ray?" itulah kalimat pertama yang diucapkan Ara ketika mendapati dirinya kembali berada di UKS sekolah.
"Hmm... Bu Anet udah jelasin semuanya sama gue." ucap Raya perlahan menarik kursinya mendekati Ara.
"Maaf" lirih Ara, harusnya dia tidak memaksakan diri mengikuti kelas olahraga.
"Nggak, lo nggak perlu minta maaf, tolong jangan maksain diri lagi."
Ara mengangguk pelan, kemudian berusaha bangkit dari posisinya.
"Jangan banyak gerak dulu Ra." peringat Raya.
"Gue udah nggak papa kok, lo boleh masuk kelas lagi." ucap Ara, untuk kesekian kalinya dialah yang menjadi alasan Raya meninggalkan pelajaran dikelas.
"Gue disini aja, bentar lagi juga istirahat." baru saja Raya mengatakannya, bel istirahat pun langsung berbunyi.
"Tuh kan." ucap Raya tersenyum.
"Ara? lo nggak papa kan Ra?" Raya bergeser pelan ketika melihat kedatangan Rista dan Tania, sahabat Ara.
"Gue nggak papa kok, seperti yang kalian lihat." jawab Ara menenangkan.
"Gue ke kelas dulu ya Ra." pamit Raya, merasa Ara sudah baik-baik dan juga sudah ada kedua sahabatnya yang menjaganya.
Ara mengangguk, tersenyum manis.
Selepas kepergian Raya, barulah Tania dan Rista melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang cukup membuat Ara kelimpungan.
Sebenarnya Rista dan Tania tidak berhubungan baik dengan Raya, sekalipun Raya adalah saudari kembar Ara, walaupun tidak identik.
"Kita langsung balik kelas juga yuk." ajak Ara perlahan bangkit, tubuhnya terasa lebih baik sekarang.
"Kita ke kantin dulu ya, gue laper banget, belum sempat sarapan." Tania mengusap pelan perutnya yang sedari tadi cacing-cacing diperutnya seperti berdemo didalam sana.
"Yaudah." ucap Rista da Ara hanya mengangguk saja.
Kantin sangat ramai. Ara, Rista dan Tania memilih duduk di bagian tengah yang memang jarang di tempati orang lain karena tempat itu sudah menjadi tempat mutlak untuk mereka bertiga.
"Kayak biasa kan?" tanya Rista ketika ingin memesan makanan untuk mereka bertiga.
oO0Oo