oO0Oo
"Lo nggak di pecat kan Ra?" baru saja Raya keluar dari ruangan Bu Berlian, ternyata Mila sudah menunggunya.
Raya menggeleng, tersenyum singkat, "Aman." jawabnya pelan.
Mila bernafas lega, sejak Raya memasuki ruangan Bu Berlian, sejak itu juga dia menjadi khawatir kalau Raya akan di pecat.
"Lain kali Lo harus hubungi gue kalau mau izin kerja Ray." peringat Mila ketika mereka akan memulai pekerjaan lagi. Mila dan Raya bertugas mencatat pesanan dan juga mengantarkan makanan, setelah itu mereka juga membersihkan meja-meja serta lantai cafe apabila sedang sepi agar pengunjung yang datang tidak terganggu.
"Gue bersihin sebelah sana, lo sebelah situ." tunjuk Mila pada dua arah berbeda.
"Oke." ujar Raya berlalu dengan semangat, jangan sampai Bu Berlian kecewa lagi padanya.
Tengah sibuk membersihkan beberapa meja, tiba-tiba saja suasana Cafe menjadi ribut kala dua orang pria berbadan kekar datang menyerang seorang pemuda yang tengah menikmati makanannya.
Pengunjung cafe yang lain tampak ketakutan, beberapa dari mereka bahkan bergerak keluar cafe karena takut.
"Sampai kapan kamu mempermainkan kami seperti ini?!" tanya salah seorang dari pria berbadan kekar itu.
Raya tidak takut, ingin mendekat namun tak ingin ikut campur, lebih baik menunggu petugas keamanan mengamankan mereka.
"Ra.. kita ke belakang aja yuk, gue takut banget disini." ajak Mila menarik pelan tangan Raya, dan Raya bisa merasakan tangan Mila yang dingin, sepertinya Mila benar-benar ketakutan.
"Yaudah, kita ke belakang sekarang." ujar Raya menarik Mila agar ikut bersamanya.
oO0Oo