FORGET ALL ABOUT US

Flora Darma Xu
Chapter #1

Bab 1. PERSIAPAN UJIAN

KELAPA GADING. JAKARTA UTARA.

TAHUN 2012

Pagi ini aku bersama Alolo sahabatku berjalan melewati koridor dan kami akan melaksanakan ujian akhir sekolah. Ini bertanda kami terakhir menjejaskan kaki di SIS (Singapore Intercultural School)

Namaku Jesika, saat ini aku masih non islam, kemana-mana aku tak pernah telat membawa Al-Kitab, walaupun aku tomboy dan suka bicara apaadanya, aku tidak pernah menggurui kawan-kawanku jika mereka berbuat salah. Aku hanya mengingatkan sekali saja, setelah itu terserah kawanku mau berubah atau bertahan, toh yang rugi kawanku bukan aku.

Walaupun aku bukan muslim, tapi kedua orang tuaku mengajari ku untuk menjaga perilaku di depan khalayak ramai. Ya, walaupun aku kadang suka degil, karena aku bersifat jiwa penolong walaupun aku terlihat jutek.

Aku akan memberi persoalan yang sama berkali-kali kepada seorang jika aku menginginkan sesuatu, sama ada, itu orang berubah atau tetap kekal jawaban dan layanannya kepadaku. Aku selalu menguji kawanku dengan uang, bukan berarti aku jadikan uang sebagai Tuhan. Karena bagiku, jika kita ada uang, orang akan layan kita istimewa dan spesial, jika tidak ada akan di tendang.

''Jesika, kamu tahu kan kalau dalam islam itu adab nomor satu?''

''Alolo, pertanyaan mu itu menunjukan kebodohanmu. Semua agama itu adab nomor satu. Tapi, kalau adab saja dan akhlak serta empati tak di pakai sama saja itu bohong.'' Jawabku sambil makan kacang atom.

''Ya, aku tahu itu. Tapi, aku kadang suka kesel sama orang yang di bagi empati malah menginjak,'' ujar Alolo sambil meyomot kacang atom dari tanganku yang akan aku makan.

''Alolo, dalam islam di ajarkan ikhlas tak sih?!'' tanyaku dengan nada tekan tinggi.

''Iya lah. Tapi kan, ikhlas itu kalau tiap hari rugi. Contohnya, setiap hari aku belanjain kamu terus pakai uang saku ku. Dan, mama ku hanya memberi jatah jajan ku seminggu sepuluh ribu. Berhubung aku kasih kamu terus, apa cukup sepuluh ribu itu seminggu?"

Aku kerling Alolo dengan tatapan sebal.''Walaupun aku bukan muslim, tapi aku tidak pernah mengungkit pemberian yang sudah pernah aku kasih ke orang. Kalau kamu masih mengungkit, itu bermakna, kamu tidak ikhlas dan mengharap imbalan.''

''Yeee ... kata siapa nggak iklas, Jesika. Buktinya kamu minta aku masih kasih,'' ujar Alolo dengan nada sedikit ganjal.

Lihat selengkapnya